Sang Ustad Digeledah Bagai Penyelundup Narkotika.
Muslim di Hong Kong sebagian besar merupakan orang Cina asli. Selain itu, juga ada Muslim yang berasal dari warga pendatang, seperti Pakistan, Malaysia, Filipina, Arab, Afrika, dan negara lainnya. Juga banyak yang merupakan keturunan campuran antaretnis.
Masyarakat Indonesia menyumbangkan jumlah yang lumayan banyak dalam komunitas Muslim. Kebanyakan dari mereka adalah para TKI yang mencari peruntungan hidup di sana sebagai pekerja rumah tangga. Mereka menyebut diri mereka sebagai Buruh Migran Indonesia (BMI). Jumlahnya tak kurang dari 120 ribu orang. Kegiatan pengajian dan aktivitas Islami lainnya sering digelar sembari bersilaturahim.
Antropolog dari Chinese University, Hong Kong, Paul O'Connor dalam bukunya Islam in Hong Kong: Muslims and Everyday Life in China's World City yang terbit pada 2012, menjelaskan masyarakat Hongkong yang mayoritas memeluk agama lain selain Islam sangat toleran. Mayoritas penduduk Hongkong beragama Buddha, Tao, dan Konghucu. Agama lain yang menjadi minoritas, seperti Kristen, Yahudi, Sikh, dan Hindu, juga punya penganut di sini.
Antropolog dari Chinese University, Hong Kong, Paul O'Connor dalam bukunya Islam in Hong Kong: Muslims and Everyday Life in China's World City yang terbit pada 2012, menjelaskan masyarakat Hong Kong yang mayoritas memeluk agama lain selain Islam sangat toleran “Mereka yang akan berjualan daging babi tidak akan melalui jalan yang banyak didiami oleh orang Islam sebagai bentuk saling menghormati,” tulisnya.
Tapi perlakuan petugas Bandara Internasional Hongkong kepada Ustad Abdul Somad sungguh berbeda. Setelah mendarat di bandara Hong Kong ustad yang sedianya akan bercemarah di depan TKI itu digeledah bagai penyelundup narkotika. Kemudian ia digiring kembali ke pesawat untuk dideportasi kembali ke Indonesia.
Hamdani