Mengukur Pemimpin Lewat Programnya. Selama satu bulan ini kita disajikan debat terbuka Calon Gubernur DKI Jakarta yang ditayangkan hampir semua stasiun TV nasional. Banyak cerita yang terjadi di medsos maupun tempat ngobrol santai pasca debat tersebut. Ada yang menilai salah satu Cagub hanya menjual konsep dan teori saja tanpa melihat kondisi Jakarta.
Ada pula yang menilai Cagub lain hanya menjajakan program klasik yang hanya bagi-bagi uang tanpa punya program yang kongkrit. Ada juga yang menilai Cagub Petahana lebih menawarkan program kongkrit karena memang sudah punya modal pengalaman, walaupun dirinya juga tidak luput dari isu suka menggusur dan proyek reklamasi.
Apapun penilaiannya, debat tersebut memang menjadi pentas unjuk gagasan dan program. Tanpa program dan perancanaan yang matang serta kongkrit, akan sulit bagi pemimpin untuk mengelola suatu daerah. Begitupun di perusahaan. Tanpa memiliki pemimpin yang punya visi dan program yang matang, akan sulit direalisasikan tim dan karyawannya.
Karena itu, pentingnya seorang pemimpin atau manajemen yang mempunyai visi dan program yang terencana. Entah itu program bisnis, program anggaran, program pemasaran, program distribusi, program pelayanan, program pelatihan SDM, product innovation, dll. Dari situ pemimpin bisa diukur kinerja bisnisnya di penghujung tahun mendatang.
Para franchisor tentu saja sudah memiliki program untuk mengarungi persaingan bisnis di 2017 ini. Sementara calon franchisee juga seharusnya memiliki program meski dalam skup yang lain, karena biasanya ia sudah diberikan panduan oleh franchisor. Tapi di lapangan, seorang franchisee jelas punya penilaian lain yang bisa digarap oleh dirinya sendiri lewat program yang kreatif, dan lewat persetujuan franchisor tentunya.
Bagi calon investor yang sedang melirik merek franchise, atau yang ingin menambah investasi di merek franchise lain juga pastinya menyiapkan rencana bisnisnya dengan membeli franchise tersebut. Tidak bisa asal comot atau sekedar mengikuti nafsu yang tidak melibatkan penelitian, karena uang yang diinvestasikan tidak sedikit. Pembaca Setia, Edisi ini Majalah Franchise Indonesia mengangkat sajian utama dengan headline “The New Wave in Franchise Business”.
Headline ini sengaja kami angkat karena kami melihat bahwa di Industri waralaba Indonesia sejak 5 tahun terakhir mulai terjadi gelombang baru. Gelombang baru tersebut menyangkut perubahanperubahan yang terjadi di industri ini. Nah apa saja perubahan-perubahan tersebut, mengapa perubahan tersebut tersebut muncul, serta bagaimana pelaku waralaba menyikapi perubahan tersebut, bisa Anda nikmati kupasannya di headline edisi ini.
Akhirnya, semoga headline ini bisa memberi wawasan dan manfaat kepada seluruh pembaca setia, dan tak lupa kami segenap manajemen dan karyawan majalah Franchise Indonesia mengucapkan selamat tahun baru Imlek, Gong Xi Fa Cai bagi yang merayakan. Semoga di tahun Ayam Api ini kita semua diberikan kesehatan dan kelancaran dalam menjalankan bisnis waralaba. Selamat berbisnis waralaba!
Sampul
Editor's note: Mengukur pemimpin lewat programnya
Contents: Februari 2017
Inbox
News: MR Montir, lama tak terdengar, tiba-tiba bagi-bagi motor ke pelanggan
Miracle gelar training solusi mengatasi masalah penuaan
MAP umumkan kemitraan strategis dengan general atlantic
Bread Shop, hadir di bawah bayang-bayang trans Retail Indonesia
News update: Waroeng Mbok Marni, terus ekspansi, rumah makan khas Jawa Tengah ini layak dilirik
Akan segera hadir di Jakarta dan Padang
Adventorial: De'Tones By Afgan Family Karaoke, incaran selanjutnya: Kota Cirebon, Samarinda, dan Batam
Franchise start up: Gasmart, peluang bisnis rangka baja ringan yang minim pesaing
Kedai Sosis Propie, pionir sosis bakar berkonsep food truck yang tetap eksis
Gurihnya laba bisnis restoran sambel khas Lombok
Franchise hunt: Melirik peluang menarik di bisnis es pisang beku
Franchise internasional: Sizzlin steak, resto steak ini siap masuk Indonesia
News flash
Franchise utama: The New Wave in Franchise Business, gelombang baru industri waralaba Indonesia
The New Wave in Franchise Business, Beradaptasi atau away!
Jahja B Soenarjo, Eranya Milenial, manfaatkan digital!
Ayu Zulia Shafira, sempat jatuh bangun, wanita muda ini sukses berbisnis kafe
Modena, luncurkan Franchise untuk memudahkan pelanggan
Indomaret, lebih memudahkan investor yang ingin memiliki retail minimarket
Liputan khusus: Inilah peraih Top Of Mind 2016
Ayam Bakar Wong Solo, mereknya tetap tangguh karena dikelola dengan baik
Ayam Penyet Surabaya, terkenal berkat kualitas produknya yang “Nagihin”
Indomaret, mampu menyesuaikan diri terhadap perkembangan pasar
Bakmi Naga Resto, diingat banyak orang karena namanya sudah melegenda
Shop & Drive, sukses pertahankan TOM dengan 4 jurus
Carvil, mereknya masih mendominasidi pasar ritel fashion
Century 21, menjaga kepercayaan pelanggan dan memberi pelayanan maksimal
Quick Chicken, sudah fokus branding sejak usahanya berdiri
Apotek K-24, konsisten beri pelayanan prima dan menjaga loyalitas pelanggan
Oto Bento, menjaga kualitas layanan demi kepuasan pelanggan
Jolly Time Popcorn, Butuh 8 tahun untuk meraih top of mind
Snapy, Masih peringkat pertama di jagad digital printing
Miracle Aesthetic clinic, kenal luas karena pionir di kategori bisnisnya
Depo Air Minum BIRU, membangun brand sebagai tujuan utama
Martha Tilaar Salon Day Spa, Pertahankan Predikat Top of Mind di Tengah Konsumen yang Makin Kritis
Mrs Waffles, Sukses Berkat Kerja Keras Semua Tim
Simply Fresh Laundry, Kuncinya Konsisten Melakukan Branding
Excelso, Berdiri Puluhan Tahun Menjadikan Merek ini Mudah Diingat
Sabana Fried Chicken, Kecil-Kecil Cabe Rawit, Biar Kecil Tapi Merajai
Primagama, Mereknya Kembali Meroket diTangan Manajemen Baru
Bangi Kopitiam, Perkuat Merek dengan Penyebaran Gerai
Interview: Menilik transformasi transmart dari induknya carrefour yang harus hengkang
Marketing inspiration: Menelaah ide aneh marketing starbucks
Kolom kemendag: Peluang industri waralaba tahun 2017 & dukungan kemendag
Tips: Cara memungut dan mengelola advertising fee di bisnis franchise
Marketing & service: Costomer service's survey
Businezz zone: Jadikan lokasi anda luar biasa dengan strategi baru
Franchising: Multi-Strategy
Asosiasi franchise Indonesia: Franchise dan ekonomi kerakyatan
Tokoh: Valentine, bermula dari tukang cuci piring di Australia
Agung Haryo Praponco, Ketekunan yang Membuahkan Hasil
Selebritis: Rio Dewanto, jalani bisnis fesyen hingga kedai kopi khas Indonesia