Tampilkan di aplikasi

Buku Garudhawaca hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Mekaring Kembang Tresna

1 Pembaca
Rp 75.000 53%
Rp 35.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 105.000 13%
Rp 30.333 /orang
Rp 91.000

5 Pembaca
Rp 175.000 20%
Rp 28.000 /orang
Rp 140.000

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Ini adalah novel berbahasa Jawa, yang merupakan kisah lanjutan dari novel “Ati Dudu Watu” oleh penulis yang sama. Jika di dalam sekuel sebelumnya alur utama berpusat pada KRT Nindya Kusuma dan Sulistyaningsih menantunya, pada sekuel Mekaring Kembang Tresna ini kisah berpusat pada Raditya, satu-satunya cucu darah Eyang Nindya, yang digadang menjadi penerus silsilah keluarga. Meski Raditya memilih tinggal bersama Kakek Nenek dari garis ibu di dusun wilayah Cangkringan, Sleman. Tetapi Eyang Nindya dan Sulistyaningsih tidak merasa kesepian. Sebab keluarga pak Parja sopir dan abdi keluarga itu telah direngkuh seperti keluarga besarnya sendiri. Kedua anak Pak Parja, dibiayai kuliah hingga menikah bahkan Eyang Nindya membuatkan rumah untuk kedua putra putri pak Parja di belakang dan sebelah rumah eyang Nindya sendiri. Lahirnya Mentari, cucu pak Parja juga menjadi hiburan pengganti keberadaan Raditya bagi Sulistyaningsih.

Raditya telah tumbuh dewasa dan mengenal cinta. Ia berpacaran dengan adik kelasnya di Fakultas Ekonomi UGM. Miranti, gadis lincah dan easy going dari Karangmojo, Gunungkidul ini menjalin cinta ceria bersam Raditya, si darah biru yang pendiam. Bahkan hubungan pacaran mereka telah memasuki jenjang pertunangan. Namun, siapa yang tahu ke mana arah alur kehidupan. Di saat status pertunangan ini, Miranti justru terpeleset dalam pergaulan yang berlebih dengan laki-laki lain hingga mengandung.

Di tengah rasa kecewa di hati Raditya, Mentari menerima pesan whatsapp dari Miranti yang menimbulkan kebingungan sekaligus kebahagiaan bagi Mentari, Sulistyaningsih bahkan seluruh keluarga besar Eyang Nidnya Kusuma.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Bambang Saparyono

Penerbit: Garudhawaca
ISBN: 9786234220858
Terbit: Desember 2023 , 182 Halaman










Ikhtisar

Ini adalah novel berbahasa Jawa, yang merupakan kisah lanjutan dari novel “Ati Dudu Watu” oleh penulis yang sama. Jika di dalam sekuel sebelumnya alur utama berpusat pada KRT Nindya Kusuma dan Sulistyaningsih menantunya, pada sekuel Mekaring Kembang Tresna ini kisah berpusat pada Raditya, satu-satunya cucu darah Eyang Nindya, yang digadang menjadi penerus silsilah keluarga. Meski Raditya memilih tinggal bersama Kakek Nenek dari garis ibu di dusun wilayah Cangkringan, Sleman. Tetapi Eyang Nindya dan Sulistyaningsih tidak merasa kesepian. Sebab keluarga pak Parja sopir dan abdi keluarga itu telah direngkuh seperti keluarga besarnya sendiri. Kedua anak Pak Parja, dibiayai kuliah hingga menikah bahkan Eyang Nindya membuatkan rumah untuk kedua putra putri pak Parja di belakang dan sebelah rumah eyang Nindya sendiri. Lahirnya Mentari, cucu pak Parja juga menjadi hiburan pengganti keberadaan Raditya bagi Sulistyaningsih.

Raditya telah tumbuh dewasa dan mengenal cinta. Ia berpacaran dengan adik kelasnya di Fakultas Ekonomi UGM. Miranti, gadis lincah dan easy going dari Karangmojo, Gunungkidul ini menjalin cinta ceria bersam Raditya, si darah biru yang pendiam. Bahkan hubungan pacaran mereka telah memasuki jenjang pertunangan. Namun, siapa yang tahu ke mana arah alur kehidupan. Di saat status pertunangan ini, Miranti justru terpeleset dalam pergaulan yang berlebih dengan laki-laki lain hingga mengandung.

Di tengah rasa kecewa di hati Raditya, Mentari menerima pesan whatsapp dari Miranti yang menimbulkan kebingungan sekaligus kebahagiaan bagi Mentari, Sulistyaningsih bahkan seluruh keluarga besar Eyang Nidnya Kusuma.

Pendahuluan / Prolog

Atur Sapala
Puja-puji pangastuti lan agunging panuwun konjuk Ngarsa Dalem Gusti Allah SWT, kang wis paring kekuwatan lan kalodhangan kanggo nulis Mekaring Kembang Tresna. Crita ing buku iki mujudaké pérangan loro saka Dwilogi Tresna, déné kang pérangan siji ana ing buku sadurungé, Ati Dudu Watu.

Crita iki mung karangan dudu kanyatan. Yèn ana jeneng, papan utawa kedadéan kang mèmper utawa padha, ya mung kebeneran waé.

Ancas tujuwan panulising crita iki, péngin nguri-uri lan nglestarèkaké Basa Jawa, sarta sinau matrapaké Basa Jawa ing sadhéngah papan lan swasana, klebu unggah-ungguhing basa. Ing pungkasaning buku, dikanthèni ‘glosarium’ kanggo nggampangaké pamaos.

Gedhé panarimaku marang bojo, anak-anak lan putu-putu sing asring ditinggal éyang kakungé ‘dolanan’ laptop kanggo nulis crita iki.

Mesthi waé akèh kekurangan ing tulisan iki, panyaruwé tansah dak-tunggu liwat layang elektronik ing alamat bambang.saparyonoka@gmail.com. Matur nuwun.

Bambang Saparyono

Penulis

Bambang Saparyono - Drs. H. R. Bambang Saparyono, Apt., MPHM., lahir di Sleman 6 Oktober 1957. Setelah pensiun dari pekerjaan sebagai ASN di Pemerintah Kota Yogyakarta, ia mendaftarkan diri untuk mengabdi sebagai abdi dalem Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan dianugerahi nama Raden Wedana Sarana Paryatmaja.

Setelah lulus dari Sekolah Menengah Farmasi Yogyakarta pada 1975, ia melanjutkan kuliah di Fakultas Farmasi UGM yang disambung Magister Manajemen Pelayanan Kesehatan Dasar di Mahidol University, Thailand. Pawiyatan Dhasar lan SMP dilakoni ing Ngemplak Sléman, katerusaké ing Sekolah Menengah Farmasi Negeri Yogyakarta (1975). Lulus pawiyatan luhur Fakultas Farmasi UGM (1983), lan Magister Manajemen Pelayanan Kesehatan Dasar ing Mahidol University, Thailand (1993).

Semasa aktif bekerja, ia juga aktif menjadi dosen tidak tetap di bidang kesehatan di berbagai perguruan tinggi di Yogyakarta. Di sela aktivitasnya sebagai abdi dalem, ia sempatkan menyalurkan hobi menulisnya melalui media sosial.

Daftar Isi

Verso
Atur Sapala (Pembuka)
Daftar Isi
Mekaring Kembang Tresna
     1. Kang Kawuri
     2. Kang Kawuri 2
     3. Ditampa Kuliyah
     4. Nampa Dhawuh
     5. Kenal Miranti
     6. Nyedhakke Ati
     7. Nanting Ati
     8. Dolan Bareng
     9. Tresna Ngrembaka
     10. Dadi Penggalihan
     11. Tresna Ngrembaka 2
     12. Miterang Sarasilah
     13. Napak Tilas
     14. Miterang Sesambungan
     15. Ketemu Guru
     16. Wisudhan
     17. Lintiran
     18. Diajak Nikah
     19. Alum Layu
     20. Pepisahan
     21. Mekaring Kembang Tresna
Glosarium
Penganggit (Penulis)