“Aku, dia, dan mereka, memang gila memang beda, Aku adalah kaum muda, beda dan berbahaya….” (Jika Kami Bersama, Superman Is Dead featuring Shaggydog, 2009)
Gagah ya? Saya selalu terkesan dengan lirik lagu ini. Buat saya, lirik lagu ini menangkap semangat dan menggambarkan secara pas gimana seharusnya sikap kita, remaja alias kaum muda, dalam menghadapi dunia. Nggak takut dibilang gila, nggak peduli dibilang beda, dan karenanya selalu punya potensi membahayakan atau mengguncang dunia.
Soalnya, memang begitulah seharusnya peran kita. Kalau mau melihat ke belakang, semua guncangan dan perubahan itu hampir selalu bermula dari ulah orang-orang muda. Hampir di semua lini. Sebut saja revolusi musik dunia pada awal ’60-an yang dipelopori sama empat pemuda dari Liverpool yang menyebut diri mereka The Beatles. Sepuluh tahun sebelumnya, gelegak perubahan itu pun sudah dipicu oleh goyangan pinggul milik (lagi-lagi) seorang pemuda bernama Elvis.
Skip beberapa puluh tahun kemudian, dunia, terutama bidang teknologi informasi, kembali diguncang oleh polah seorang Mark Zuckerberg. Dalam usia yang sangat muda dia berhasil membangun bukan hanya kerajaan bisnis, tapi juga merombak tatanan kebiasaan bermedia seluruh penduduk Bumi. Sebelumnya, masih di bidang yang sama, dunia juga sempat diguncang ulah Steve Jobs yang mengubah persepsi orang terhadap konsep personal computing.
Coba deh bayangin kalau mereka takut dicibir “gila”, atau enggan dibilang “beda”, pasti tindakan se-“berbahaya” itu nggak bakalan mereka lakukan. Ya kan?
Intinya, mumpung masih muda, mari menggila dan menjadi beda. Yang penting, kita tahu segala konsekuensinya, dan nggak ngerugiin apalagi nyakitin orang.