Dulunya, saya bukan tipe orang yang suka membuat plan. Bagi saya, hidup dan segala aktivitas yang menyertainya itu penuh kejutan. Jadi saya memilih untuk langsung terjun menjalaninya ketimbang lebih dulu sibuk berwacana tentang bagaimana saya harus melakoninya. Tapi bukan berarti saya nggak punya bayangan atau gambaran tentang tujuan dan apa saja yang akan saya jalankan untuk mencapai tujuan tadi. Ada, tapi nggak pernah berupa perencanaan yang detil. Apalagi pake deadline segala.
Termasuk saat harus milih kampus untuk kuliah selepas SMA. Nggak kayak teman-teman lain masa itu yang sepertinya sudah punya rencana atau pilihan lebih konkrit lengkap dengan caranya mendapatkan pilihannya itu, saya memilih hanya berdasarkan perhitungan mahal atau murah biayanya. Di saat yang lain mendaftarkan diri buat ikut tes masuk di lebih dari tiga kampus sebagai cadangan, saya cuma ikut di dua tes masuk. Satu kampus swasta di Bandung, dan satu lagi ujian masuk perguruan tinggi negeri macam SBMPTN saat ini. Pertimbangannya, ya itu tadi, murah.
Saat kemudian diterima di kedua jalur itu, dan jadi sasaran makian teman-teman lantaran iri, saya juga nggak jadi bingung. Pilihan saya ya otomatis jatuh pada yang biaya kuliahnya lebih murah. Dan berhubung yang akan jauh lebih murah adalah perguruan tinggi negeri, saya akhirnya memilih masuk di situ. Walaupun jurusannya juga agak nggak umum buat masa itu. (Asal tau aja, pertimbangan memilih jurusan itu adalah lantaran rasio diterimanya lebih besar ketimbang jurusan lainnya!).
Melihat lagi ke masa-masa itu, dan membandingkannya dengan kondisi sekarang, saya sih nggak yakin bisa punya keberuntungan macam itu lagi. Dan kalau ditanya, saya juga sama sekali nggak bakal menyarankan untuk meniru cara macam saya dulu itu. Apalagi melihat bahwa sekarang ini kalau ngomongin biaya kuliah, ya nggak ada bedanya juga antara negeri dan swasta. Di saat-saat ini justru strategi dan planning lah yang akan lebih berguna. Salah satu bentuk planning itu adalah misalnya mulai nentuin jurusan apa yang bakal dijalani berikut segala konsekuensinya lalu di-compare dengan minat serta bakat kita. Termasuk juga mulai mikirin opsi cari beasiswa di saat kita sadar apapun pilihannya kuliah itu dasarnya emang mahal.
Nah yang terakhir itu, kami bantuin ngulik lewat artikel spesial di edisi ini. Lumayan kan buat masukan?