Tampilkan di aplikasi

Pentingnya jihad di bidang ekonomi

Majalah Hidayatullah - Edisi 08/XXX
4 Desember 2018

Majalah Hidayatullah - Edisi 08/XXX

Ilustrasi aktivitas ekonomi zaman dulu.

Hidayatullah
Ketika itu aktivitas perdagangan di dunia Islam berkembang begitu pesat. Salah satu penyebabnya, wilayah Muslim berada di posisi yang strategis. Yakni merupakan pertemuan antara tiga benua: Asia, Afrika, dan Eropa. Dengan demikian, jalur perdagangan dunia, baik darat maupun laut, akan melintasi wilayah tersebut.

Di samping itu, ajaran Islam sendiri memang memotivasi para pemeluknya untuk melakukan aktivitas perdagangan dengan memegang teguh kejujuran. Rasulullah SAW bersabda, “Pedagang yang amanah dan jujur, bersama para nabi, orang-orang jujur dan syuhada.” (Riwayat at-Tirmidzi, dan ia menghasankannya).

Para penguasa Muslim merespons dengan baik aktivitas perdagangan tersebut. Misalnya dengan memberikan banyak fasilitas, termasuk pembangunan jalan-jalan, penjagaan atau keamanan, serta fasilitas untuk kegiatan jual-beli. Hal itu terus dilakukan hingga di masa berkecamuknya perang Salib di wilayah Syam dan Mesir.

Ekonomi Pendukung Jihad

Di masa pemerintahan Dinasti al-Ayyubiyah, telah dilakukan kesepakatan perdagangan dengan pihak Frank (sebutan untuk pemerintahan Salib). Yakni menjamin keamanan para pedagang Eropa yang melakukan aktivitas perdagangan di Mesir maupun di Syam. (Shubh al-A’sya, 15/41).

Pahlawan legendaris, Shalahuddin al-Ayyubi, beserta para penguasa setelahnya telah membangun jaringan khan (pasar) di Mesir dan Syam. Tujuannya adalah untuk mempermudah aktivitas para pedagang Muslim dan Eropa. Juga dibangun menara-menara penjagaan. Hal itu dilakukan dalam rangka menarik minat para pedagang untuk melakukan aktivitas jual-beli di negeri-negeri Muslim. (ar-Rihlah Ibnu Jubair, hal 280).
Majalah Hidayatullah di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI