Tampilkan di aplikasi

Pintu-pintu gagah

Majalah Hidayatullah - Edisi 08/XXX
4 Desember 2018

Majalah Hidayatullah - Edisi 08/XXX

Menyusuri masjid Al-Aqsha

Hidayatullah
Masjid al-Aqsha bukan hanya satu masjid dengan satu kubah. Masjid al-Aqsha dalam bentuk yang kita kenal sekarang ini adalah kompleks bangunan bersejarah yang menyimpan banyak peninggalan, terutama dari masa Kesultanan Umayyah di abad ke-7 Masehi.

Di Masjid al-Aqsha di kawasan Baitul-Maqdis ini terdapat lebih dari 60 peninggalan seperti gerbang-gerbang, menara-menara, jami’ (masjid tempat dilaksanakannya shalat Jum’at) dan masjid-masjid, kubah-kubah, madrasah-madrasah, beranda-beranda, dan gapura-gapura. Terdapat pula tembok-tembok yang mengitari Kompleks Masjid al-Aqsha yang luasnya sekitar 144.000 meter persegi ini.

Mari kita coba menyusuri berbagai bagian masjid yang menjadi kiblat pertama umat Islam ini. Masjid di mana Nabi Muhammad SAW melakukan al- Mi’raj ---yaitu naiknya beliau ke langit menuju Sidratul-Muntaha, sesudah diperjalankan pada suatu malam dari Masjid al-Haram ke Masjid al-Aqsha.

Kita mulai menyusuri pintu-pintu masjid nan gagah, yaitu:

1. PINTU AL-ASBATH. Pintu setinggi empat meter ini direstorasi pada tahun 1213 Masehi pada masa Kesultanan Ayyubiyah.

Pemerintahan ini berlangsung selama kurang lebih 6 tahun. Pada kurun waktu 1174-1250, Kesultanan Ayyubiyah beribukota di Kairo (Mesir sekarang), kemudian pada tahun 1250-1260 beribukota di Aleppo (Suriah).

2. PINTU HITTAH. Ini adalah salah satu pintu Masjid al- Aqsha yang tertua. Pintu ini direstorasi pada masa Kesultanan Ayyubiyah di tahun 1220.
Majalah Hidayatullah di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI