Pembaca terhormat. Sepanjang Maret 2017 redaksi HousingEstate menerima dua kunjungan narasumber. Yaitu, pengurus perusahaan developer PT Intiland Development Tbk dan perusahaan AC Gree Indonesia. Kami selalu senang menerima kedatangan narasumber karena bisa saling berbagi informasi terbaru selain mengeratkan kerja sama dan menumbuhkan rasa saling percaya.
Dari Intiland hadir Corporate Secretary Theresia Rustandi dan tim corporate communication Prananda Herdiawan, Rio Sutanto dan Gabriella Vania. Dalam kunjungan itu Theresia antara lain membeberkan rencana Intiland melansir dua proyek baru tahun ini setelah tahun lalu sama sekali tidak meluncurkannya karena situasi belum memungkinkan. “Intiland sejak dulu selalu berhati-hati merilis proyek baru.
Kalau ambang batas terendah penjualan diperkirakan tidak tercapai, kita tahan dulu sambil menunggu situasinya lebih baik,” kata Theresia. Perbincangan kami terus menghangat diselingi canda tawa dari soal properti, tax amnesty, hingga politik selama dua jam pertemuan. Sementara dari Gree Electric Appliances Indonesia yang datang Catrin Fong (Marketing & Brand Manager), Abdurrahman Oman (Marketing Communication), dan Yessy Samalo (Digital Marketing Executive).
Mereka antara lain mensosialisasikan produk AC asal China yang ramah lingkungan itu. Disebutkan juga, kalau dulu Gree lebih banyak menyasar pasar korporasi, sekarang juga pasar residensial. Gree sendiri masuk secara resmi ke Indonesia pertengahan 2015 dengan kantor pusat di Jakarta. Untuk sementara AC Gree yang bisa diproduksi lebih dari 60 juta unit per tahun plus 5,5 juta set untuk bangunan komersial, masih didatangkan dari China.
Pembaca, untuk liputan pada edisi ini kami mengangkat tema bisnis properti badan usaha milik negara (BUMN) yang makin ekspansif dan agresif di liputan utama. Pemainnya tidak hanya BUMN-BUMN konstrukti seperti PP, Wika, Adhi Karya, Hutama Karya dan Waskita Karya melalui anak-anak perusahaannya, tapi juga BUMN nonkonstruksi seperti Pos Indonesia, Timah, Kereta Api Indonesia, Pelindo, Angksa Pura, Peruri dan lain-lain.
Mereka bersemangat karena mendapat lampu hijau dari Kementerian BUMN mendayagunakan aset-aset tanahnya yang selama ini idle untuk menghasilkan tambahan pendapatan. Di luar itu kami juga membahas hiruk-pikuk pengembangan properti di Jakarta Timur menyusul pembangunan infrastruktur baru di kawasan seperti akses tol Cilincing-Tanjung Priok, tol Becakayu, jalur LRT, dan lain-lain.
Sebagian merupakan proyek-proyek lama, tapi yang lain adalah proyek baru dalam bentuk mixed use. Simak pembahasannya di rubrik Pasar Properti. Bagi yang menyekolahkan anak-anaknya di berbagai universitas di berbagai kota di Jawa, kini makin banyak ditawarkan apartemen dekat kampus sebagai alternatif hunian selama mereka kuliah ketimbang membayar biaya kos, sekaligus instrumen investasi yang menguntungkan karena juga mudah disewakan.
Simak liputannya di rubrik Tren Properti. Ada juga rubrik lain di sesi gaya hidup seperti Desain yang mengangkat tema ramah lingkungan dengan konsep terkini, Interior yang menyajikan gaya ruang modern industrialis, dan Inspirasi tentang penataan interior rumah kecil dengan sedikit perabot dan lain-lain. Sedangkan di sesi bahan bangunan kami sajikan informasi bahan bangunan terbaru seperti model keramik paling mutakhir di rubrik Tren Bahan Bangunan. Masih banyak liputan menarik lain yang layak Anda simak. Selamat membaca.