Pembaca terhormat. Tidak terasa kita sudah memasuki bulan ke-5 tahun ini. Bulan lalu kami ke Batam, Kepulauan Riau, untuk melihat dari dekat sejumlah properti yang dikembangkan di pulau seluas 715 km2 itu. Ada dua hal menarik yang dapat kami sajikan kepada pembaca dari liputan selama dua hari itu di rubrik Daerah. Pertama, adanya tren pengembangan kawasan terpadu (mixed use) di beberapa lokasi di tengah kota.
Misalnya, Meisterstadt yang dikembangkan Pollux Habibie International di Jl Laksamana Bintan (Batam Centre), Citra Plaza (Ciputra Group) di Nagoya City Walk, dan Oxley Convention City dari Oxley, developer asal Singapura, di Simpang Sei Panas (Batam Centre). Tahap pertama semuanya memasarkan apartemen. Bila ditambah dengan beberapa proyek apartemen single (tanpa properti lain di lokasi yang sama), jumlah apartemen yang dipasarkan di Batam saat ini mencapai 10 proyek.
Kedua, ada upaya yang kuat dari developer perumahan, khususnya yang membidik pasar menengah-atas, untuk mengembangkan lahannya yang tandus menjadi lebih hijau dan nyaman ditinggali. Memang, jumlah developer yang melakukannya masih terbatas. Tapi kalau melihat progress penjualannya yang cukup bagus, pasar menghargai kerja keras mereka, sehingga ke depan akan makin banyak developer yang melakukannya.
Di sela-sela survei kami bersyukur masih bisa menyempatkan diri mampir ke rumah makan yang menyajikan menu khas kota Batam, yaitu Rumah Makan Mie Tarempa di Sei Panas, dan sop ikan Yong Kee di Jl Raja H Fisabililah/Engku Putri. Rasanya memang lezat, dan yang tidak kalah penting hanya dalam beberapa menit saja pesanan sudah diantar ke meja.
Kembali ke ‘laptop’. Untuk rubrik Liputan Utama edisi Mei 2017 ini, kami memilih tema pilihan rumah dan apartemen di koridor angkutan massal berbasis rel. Yaitu, light rail transit (LRT) yang sedang dibangun pemerintah di rute Cawang–Cibubur dan Cawang–Bekasi Timur, mass rapid transit (MRT) Lebak Bulus- Bundaran Hotel Indonesia, serta kereta komuter jalur dobel ganda atau double double track (DDT) Manggarai (Jakarta)-Lemah Abang (Bekasi).
Yang ditampilkan pilihan hunian sejauh hingga 5 km dari stasiun transportasi massal itu atau yang bisa ditempuh dalam 10-20 menit. Di rubrik Pasar Properti kami ulas sejumlah perumahan di koridor Transyogi-Cileungsi-Jonggol yang pembangunannya kian semarak menyusul dibangunnya tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) II ruas Cimaci (Cimanggis-Cibitung) dan LRT Jabodetabek.
Dengan adanya jalan tol dan LRT, berbagai perumahan di koridor sepanjang 30 km itu memiliki tambahan akses yang berpotensi mempercepat waktu tempuh ke Jakarta dan sekitarnya. Sejumlah developer sudah siap mengadakan bus pengumnpan (feeder) ke stasiun LRT terdekat.
Di rubrik lain kami mengupas tentang apartemen seken di koridor bisnis Jl RA Kartini-TB Simatupang hingga Jl Raya Pasar Minggu-Prof Supomo (Tebet), dua ruas jalan di secondary area di Jakarta yang makin berkembang sebagai kawasan bisnis baru dan banyak menawarkan apartemen.
Sementara di rubrik Homeloan kami mengajak orangorang muda yang sudah memiliki pekerjaan untuk memprioritaskan pembelian rumah daripada kendaraan bermotor dan gadget, karena laju kenaikan harga rumah jauh lebih cepat daripada kenaikan gaji mereka.
Bank penyalur KPR pun memberikan kemudahan berupa penetapan standar biaya hidup yang lebih rendah dalam perhitungan kredit untuk orang muda. Yaitu, sekitar Rp1,5 juta/bulan. Jadi yang bergaji Rp5 juta bisa mendapat KPR dengan angsuran maksimal Rp2,45 juta/bulan. Perhitungannya (Rp5 juta-Rp1,5 juta) x 70%. Karena masih muda, biaya asuransi jiwanya juga lebih murah, dan bank bisa memberikan periode kredit hingga 25-30 tahun.
Di sesi gaya hidup kami memberikan gambaran beberapa alternatif hunian di perkotaan di masa-masa yang akan datang di rubrik Desain, menampilkan unit apartemen yang didesain anak muda banget di rubrik Interior serta beberapa pilihan perabot dan aksesoris model terkini. Sedangkan di sesi bahan bangunan kami sajikan cat premium yang bisa tahan hingga 12 tahun, dan model-model keramik terbaru bernuansa biru. Selamat membaca.