Semaraknya penjualan rumah seharga Rp500 juta ke bawah di megapolitan Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek) sepanjang 2019 antara lain dipengaruhi oleh empat faktor. Pertama, karena banyak infrastruktur baru dibangun. Perumahan yang sebelumnya aksesnya kurang bagus pun menjadi mudah dijangkau.
Kedua, rumah di kisaran harga itu sangat dibutuhkan keluarga muda sebagai rumah pertama. Pasarnya tidak terpengaruh gonjang-ganjing dan memanasnya suhu politik. Ketiga, banyak kemudahan yang ditawarkan developer, antara lain uang muka atau down payment (DP) ringan 5-10 persen yang dapat diangsur beberapa kali.
Biaya KPR, PPN, dan BPHTB yang seharusnya dibayar konsumen di awal transaksi sudah dimasukkan ke dalam harga jual sehingga konsumen cukup membayar DP. Contoh, membeli rumah Rp500 juta cukup membayar depe Rp25 juta (lima persen) diangsur 3-6 bulan. Keempat, penawaran bunga KPR yang menarik.
Misalnya, KPR Gaeesss, KPR milenialnya Bank BTN dua tahun pertama debitur boleh membayar bunganya dulu sehingga meringankan. Bank OCBC NISP juga memberikan bunga rendah dengan tempo panjang. Untuk tiga tahun fixed rate 6,5 persen, lima tahun 7,5 persen per tahun. Banyak bank lain memberikan bunga serupa. Tol jadi daya tarik Perumahan-perumahan menengahbawah yang paling laris tahun ini antara lain berlokasi di koridor tol Jakarta Outer Ring Roas (JORR) 2.
Tol sepanjang 110,4 km ini membentang dari pintu masuk Bandara Soekarno Hatta terus ke KunciranSerpong-Cinere-Cimanggis (tol Jagorawi)- Cibitung (tol Jakarta-Cikampek) sebelum berakhir di Cilincing (akses tol Tanjung Priuk yang tersambung dengan tol dalam kota Jakarta). Dengan adanya jalan tol itu, sejumlah kawasan yang tadinya kurang diminati, sekarang menjadi pilihan favorit.
