Ruang Itu Bernama Dapur, Sebuah ruang yang sarat fungsi itu bernama dapur. Dulu, dapur adalah ruang berukuran luas, gelap, dipenuhi jelaga dan minyak, diisi alat besar dan berat, dan juga berisik. Ruang ini tak pantas dihampiri tuan dan nyonya rumah, apalagi tamu. Dapur diletakkan jauh dari ruang privat atau ruang sosial di dalam rumah. Sedikit aneh, memang, karena ruang ini merupakan pusat pengolahan dan persiapan makanan yang menjadi sumber kehidupan bagi penghuni rumah. Kemajuan teknologi, membuat alat-alat semakin mengecil dan proses memasak jadi lebih praktis. Dapur pun ikut mengecil dan menjadi sangat fungsional. Dapur adalah ruang untuk memasak. Titik.
Namun belakangan ini, tampaknya orang kembali menyukai dapur berukuran luas. Sebuah rumah dapat berpusat pada dapur. Fungsinya pun sangat banyak, bisa mengalahkan ruang keluarga yang selama ini memegang rekor sebagai ruang yang mengemban tugas paling banyak. Dapur yang sibuk tidak lagi identik dengan dapur kotor yang lengket. Dapur berpeluang menjadi ruang yang paling sering dihampiri pemilik rumah, bahkan bisa menjadi ruang untuk menerima tamu.
Konsekuensinya, dapur bukan cuma harus bersih, namun juga perlu bersolek. Sebuah gaya tertentu perlu disematkan pada dapur untuk mendukung keindahannya. Seperti kita memilih style fashion dalam berpakaian. Kita akan sibuk bertanya: apakah cocok dengan karakter kita? Apakah kita akan merasa nyaman? Apakah sudah terlihat kekinian? Apakah akan membuat orang kagum atau setidaknya mengingatnya? Ya, serepot itulah orang merancang dapur. Karena memang sepenting itulah dapur di masa kini.