Mengekspos Kejujuran Di zaman yang serba praktis dengan tuntutan yang semakin tinggi, keaslian sering kali menjadi sesuatu yang “ mahal”. Lalu bermunculan produk-produk pengganti, bisa tiruan, bisa campuran. Sebutlah emas campuran untuk perhiasan, kulit sintetis untuk produk fashion, sampai kayu olahan di dunia furnitur. Semua membanjiri pasar dan—ternyata—banyak orang lebih menyukainya karena berbagai alasan. Dalam dunia desain bangunan, tidak sedikit bermunculan produkproduk yang memiripkan tampilannya dengan material tertentu. Biasanya material yg ditiru adalah material yang berharga tinggi, material yang sulit didapat, atau material yang pengolahannya sulit. Namun tidak jarang material pengganti ini dibuat hanya untuk mengejar kemudahan dalam perawatan atau kepraktisan dalam instalasi. Namun terpaan produk-produk tiruan—kita sebut saja begitu—pada akhirnya mulai sampai pada titik jenuh, setidaknya bagi sebagian orang.
Kemudian isu keaslian—atau sering disebut kejujuran dalam desain— muncul ke permukaan. Kita pun bisa melihat sendiri, tempat-tempat publik kini banyak yang dihiasi kayu solid dengan segala kenaturalannya dibandingkan kayu olahan dengan pelapis licin nan mewah. Dinding dari semen yang terlihat kasar mulai digandrungi ketimbang dinding dengan acian halus. Dunia desain bangunan, interior, dan juga produk, tampaknya semakin mengarah ke sana. Keaslian wajah material tanpa polesan menjadi lebih bernilai. Dalam wajah redup dan kelabu, keaslian justru terlihat artistik.N Dan di tangan desainer handal, keaslian material ini dapat tampil modern, memukau, dan sangat masa kini. Beragam inspirasi dan aplikasinya, tersedia di edisi ini. Selamat memanjakan mata Anda.