Bicara Tren
Setiap menjelang akhir tahun, kami selalu menyajikan tema tren desain arsitektur dan interior di tanah air. Bukan untuk membangun koridor yang bersifat mengarahkan pada bentuk-bentuk desain tertentu—karena itu adalah hal yang sangat tabu dilakukan—melainkan lebih kepada upaya menangkap gejala yang terjadi di dunia desain. Menangkap pola-pola prilaku yang muncul ke permukaan serta implikasinya pada berbagai aspek, termasuk desain arsitektur dan interior.
Tidak ada desain yang bagus atau buruk. Yang ada adalah desain yang dapat merespon kebutuhan masyarakat saat ini atau desain yang hanya bersifat kosmetik semata. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam, kami mengundang 3 profesional di bidang desain, yaitu Cosmas Gozali, arsitek senior; Diana Nazir, desainer interior senior; dan Hezby Ryandi, arsitek muda yang sedang naik daun, untuk berdiskusi dengan seluruh anggota tim redaksi iDEA.
Diskusi berlangsung sangat menarik, karena perjalanan profesi mereka menghasilkan sudut pandang dan pengalaman yang berbeda-beda. Satu istilah yang muncul dalam diskusi ini, yaitu kebebasan. Masyarakat saat ini memiliki kebebasan penuh dalam mengekspresikan dirinya melalui desain. Pakem-pakem yang sebelumnya digenggam erat, kini bisa dilanggar tanpa harus menerima stempel “nyeleneh”.
Karena “desain saya adalah diri saya. Maka saya bebas menuangkan keinginan saya dalam desain yang saya inginkan.” Pemahaman inilah yang berusaha kami terjemahkan ke dalam sajian liputan utama edisi ini. Kami harapkan sajian ini bisa menginspirasi Anda para pembaca, baik kalangan profesional, pemilik rumah, maupun pelaku bisnis di dunia yang berkaitan dengan arsitektur dan interior. Kami percaya, saat ini desain bukan lagi sebuah kemewahan, melainkan kebutuhan. Dan kita tidak dapat hidup nyaman tanpanya.•