Sudah sepatutnya, rumah menjadi tempat ternyaman bagi seseorang. Di sinilah ia melepas penat setelah seharian berkutat dengan tumpukan pekerjaan dan macetnya jalan sepulang bekerja. Karena itu, orang menghadirkan hal-hal yang menjadi kesukaan mereka ke dalam huniannya. Salah satunya, menata rumah dengan gaya interior favorit mereka.
Ada berbagai gaya interior rumah. Namun, bagi Robby, pemilik rumah ini, yang fanatik dengan hal-hal yang berbau Jepang, rumah ala negeri sakura menjadi impiannya. Lain halnya dengan sang istri yang menyukai gaya Skandinavia. Kedua gaya ini memang berbeda. Namun, bukan tidak mungkin untuk menggabungkan dan menyelaraskan kedua gaya ini dalam sebuah rumah.
“Pasangan ini menyukai gaya Skandinavia, tetapi juga fanatik sekali dengan Jepang. Maka, saya coba gabungkan kedua gaya ini. Saya namakan konsep di rumah ini adalah Japanese Scandinavian,” ucap Rendhy Octavian dari Diagram Studio. Penggabungan kedua gaya ini terlihat dari pemilihan warna dan bentuk furnitur yang mengisi rumah di daerah Alam Sutera ini.
Dari segi warna, sang desainer memilih warna kayu medium yang tidak terlalu terang dan juga tidak terlalu gelap, seperti yang banyak diterapkan di rumah-rumah Jepang. Untuk bentuk furniturnya, Rendhy menerapkan loose furniture seperti gaya Skandinavia pada umumnya. Salah satu ciri khas orang Jepang adalah mereka suka duduk di lantai.
Sebenarnya, mereka bukan benar-benar duduk di lantai tanpa alas. Mereka menggunakan tikar tatami sebagai alas duduk, bahkan alas tidur, yang biasanya terdapat di rumahrumah tradisional Jepang. Ini berbeda sekali dengan orang Indonesia yang terbiasa duduk di sofa dan tidur di kasur.
Di kamar utama milik pasangan Robby dan Margareth, terdapat sentuhan Jepang dengan cita rasa Indonesia. Dengan desain mezanin, kamar tidur mereka berada di bagian bawah sementara ruang kerja berada di bagian atasnya. Di kamar ini terdapat kasur sebagai alas tidur.
