Bakteri bisa berada di mana saja termasuk pada dinding rumah. Ulul Albab, dokter dari Perwakilan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, mengatakan salah satu media penularan bakteri di dalam rumah adalah dinding. Paparan udara kotor hingga noda yang mengandung bakteri bisa menempel di dinding dan menyebar ke seluruh rumah.
Berbagai bakteri seperti Escherichia coli (E.coli) dan Staphylococcus aureus dapat bertahan di permukaan dinding dalam jangka waktu harian hingga mingguan. Bakteri-bakteri ini menyebabkan beragam penyakit di antaranya diare, iritasi kulit, demam, hingga infeksi saluran pernapasan. Tanpa perlindungan, maka risiko potensi penyebaran bakteri di dalam rumah akan lebih tinggi. “Sehingga dapat membahayakan kesehatan tubuh seluruh penghuni rumah,” ungkap Ulul.
Salah satu cara mengurangi risiko penyebaran bakteri di dalam rumah, dengan menggunakan cat dinding interior antibakteri. Dwi Agusti Maulidiya dari Nippon Paint Indonesia mengatakan, cat dinding interior antibakteri merupakan produk cat yang berfungsi mencegah pertumbuhan bakteri pada permukaan dinding karena terpapar udara kotor atau noda yang menempel. “Dengan menggunakan cat antibakteri, berarti kita menyediakan rumah dengan udara yang aman, bebas bakteri, dan mendukung kreativitas anak,” kata Dwi.
Sependapat dengan Dwi, Arief Hartono dari PT Propan Raya menyarankan apabila dinding sering terpegang tangan orang seperti dinding interior, maka gunakan cat yang tidak mudah kotor (cat antinoda). Untuk kamar anak ia menyarankan menggunakan cat antibakteri dan antinoda. Produk cat antibakteri dan antinoda mengandung formula pelapis khusus untuk menahan kotoran masuk ke lapisan dinding, sehingga kotoran di permukaan dinding dapat dibersihkan dengan mudah.
