Tampilkan di aplikasi

Co-working space di tempat tinggal

Majalah Idea - Edisi 190
28 Februari 2019

Majalah Idea - Edisi 190

Didesain dengan konsep industrial, material semen ekspos digunakan sebagai pelapis area teater serta pelapis seluruh lantai. Selain menjadi pusat dari seluruh ruangan, area teater ini juga terhubung langsung dengan balkon di lantai dua. / Foto : ADITIA RIANDA

Idea
Sedari awal membangun rumah, pemilik rumah yang satu ini membutuhkan sebuah hunian dengan area kerja yang cukup mumpuni untuk mendukungnya bekerja. Berprofesi sebagai pebisnis dari beberapa bidang, ia kerap memerlukan area meeting dan area kerja yang cukup besar. Dengan mendesain area kerja di dalam rumah, sewaktu ia meeting bersama klien, ia tak lagi bingung harus ke mana.

Pemilik rumah juga berniat untuk menyewakan rumahnya sebagai co-working space. Oleh sang arsitek, Harun Wisaksono dari Parametr Rupacita, kebutuhan tersebut direalisasikan dengan desain yang terbilang unik. Diberi nama Theater House, rumah seluas 115 m2 ini didesain layaknya sebuah teater, lengkap dengan area duduk tribun ala gedung pertunjukan.

Menurut arsiteknya, konsep tersebut dipilih agar suasana bekerja terasa lebih dinamis dan jauh dari kesan kaku, khas suasana kerja di co-working space masa kini. Namun, agar fungsi tempat tinggal dan area kantor bisa terbagi dengan jelas, arsitek membagi keduanya dengan perbedaan lantai.

Lantai satu dan lantai dua difungsikan sebagai co-working space. Sementara, lantai tiga digunakan sebagai area pribadi dari pemilik rumah. Setidaknya, ada lima area yang dapat ditemukan pada co-working space. Di lantai dasar, ada ruang keluarga, meja makan, pantry, ruang rapat, serta area teater. Sementara, lantai dua khusus digunakan sebagai kantor berkapasitas 14 orang.

Didesain secara terbuka, area teater seakan menjadi pusat dari seluruh area co-working space. Tanpa adanya sekat, seluruh pekerja bisa saling berinteraksi satu sama lain dari sudut mana pun. Selain sebagai pusat ruangan, teater yang berfungsi juga sebagai tangga ini menjadi penghubung antara lantai satu dan lantai dua. “Area ini biasanya digunakan sebagai tempat workshop. Audiensnya bisa duduk di sini.
Majalah Idea di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI