Anak adalah segalanya. Tapi keselamatan anak, di atas segalanya. Ya, begitu pentingnya keselamatan anak. Saking pentingnya, sampai banyak orang tua yang tidak membolehkan si anak naik ojek, naik angkot, juga bus kota, karena pengemudinya sering ugal-ugalan. Si anak juga tidak boleh memanjat, berlari-larian di jalan, main tanah, dan seterusnya, karena berbagai alasan. Yang paling sering terucap adalah: anak harus segera pulang ke rumah, karena di rumah lebih aman.
Kita sebagai orang tua sering lupa, bahwa saat berada di rumah— tempat perlindungan yang kita pandang paling aman—anak juga bisa mengalami kecelakaan. Kepalanya terjepit jeruji tangga, terpeleset di kamar mandi, terantuk meja, tersetrum, atau kecelakaan lainnya.
Desain rumah yang baik, semestinya menjadikan rumah sebagai hunian yang bersahabat bagi semua penghuninya. Bila di rumah kita ada anggota yang masih anak-anak, berarti desainnya juga perlu bersahabat dengan anak. Artinya, melalui desain, kita dapat mengupayakan kesehatan, keamanan, dan keselamatan yang lebih baik bagi anak. Jeruji dibuat lebih rapat, lantai kamar mandi dipilih yang kasar, ujung meja diberi pelindung, dan sebagainya.
Tentu, kehebatan desain menjadi sia-sia tanpa diikuti adanya suasana rumah yang nyaman, tenteram, dan menyenangkan bagi mereka.