Bila ditanya ruang apa yang paling saya sukai di rumah, jawabannya adalah ruang keluarga. Mengapa demikian, karena di ruang inilah saya paling banyak menghabiskan waktu di rumah. ( Saya tidak menghitung kamar tidur yang saya gunakan setidaknya 8 jam sehari, karena saya tidak melakukan banyak aktivitas di kamar selain tidur.)
Sedangkan di ruang keluarga, ada puluhan aktivitas yang biasa saya lakukan di sana. Mulai dari menerima kerabat, nonton televisi, ngobrol bersama keluarga, duduk santai, membaca buku, mendengarkan musik, atau makan (keluarga saya sering menjadikan meja makan hanya sebagai tempat untuk meletakkan makanan, sedangkan aktivitas makannya sendiri dilakukan di ruang keluarga). Ruang keluarga juga saya gunakan saat melakukan olah raga ringan, mengerjakan hobi, atau sesekali tidur siang di hari libur.
Ya, ruang-ruang di dalam rumah umumnya bersifat spesifik dengan fungsi yang juga spesifik. Kamar tidur untuk tidur, kamar mandi untuk mandi, ruang makan untuk makan. Kegiatan yang tidak spesifik, atau kegiatan yang tidak memiliki tempat khusus, biasanya akan dilakukan di ruang keluarga. Itulah alasan ruang keluarga perlu didesain khusus, supaya bisa menampung berbagai macam kegiatan.
Ruang keluarga yang ideal semestinya menjadi cerminan karakter sebuah keluarga, karena mengakomodasi kesukaan semua anggota keluarga. Ruang keluarga ideal juga semestinya terasa nyaman bagi semua anggota keluarga. Keluarga yang senang bersantai di rumah mungkin memiliki ruang keluarga agak luas yang dipenuhi sofa nyaman dan karpet tebal . Ruang keluarga ini bisa saja terlihat agak berantakan atau kurang cantik. K eluarga yang senang bepergian mungkin hanya memiliki ruang keluarga dengan ukuran kecil y ang hanya diisi satu sofa. Keluarga yang memiliki anak balita dan senang mengajak bermain si kecil, bukannya tidak mungkin tidak menyediakan sofa sama sekali.
Bagaimana pun bentuk ruang keluarga, kenyamanan semestinya ada di atas segala-galanya. Karena ruang keluarga bukan untuk indah dilihat, tapi untuk nyaman dirasa.