Fintech dan Blockchain untuk Model Revenue Baru Bisnis fi nancial technology atau fi ntech masih menjadi topik yang hangat didiskusikan di dunia bisnis jasa keuangan saat ini. Bukan hanya potensi kolaborasi fi ntech, khususnya fi ntech 3.0, dengan para incumbent yang ramai dibicarakan. Namun perhatian juga tertuju pada model-model bisnis baru yang mereka usung. Sebagai informasi, istilah fi ntech 3.0 disematkan Otoritas Jasa Keuangan pada perusahaan baru atau startup penyedia jasa teknologi keuangan.
Sebenarnya, banyak dari kita yang sudah menikmati layanan keuangan berbasis teknologi digital ini, baik di sektor consumer maupun B2B. Contohnya, layanan pembayaran, e-wallet, e-money, payment gateway, point of sales, dan sebagainya. Dengan fondasi teknologi digital, bukan tidak mungkin jika model-model bisnis baru terus digelontorkan fi ntech, bahkan melampaui core business fi nansial konvensional. Dalam InfoKomputer edisi kali ini, kami menampilkan fi ntech yang memiliki potensi untuk tumbuh secara bisnis.
Masih di sektor keuangan, topik lain yang tidak kalah hangatnya adalah blockchain. Teknologi di balik bitcoin ini diramalkan akan memengaruhi sektor keuangan maupun non-keuangan. Kami mencoba memaparkan secara singkat apa yang dimaksud dengan blockchain, cara kerja, dan potensi pemanfaatannya. Potensi pemanfaatan blockchain yang sangat luas diyakini dapat mendorong munculnya inovasi-inovasi yang bersifat radikal, dan bisa menjadi model revenue digital baru. Karena dari perspektif transformasi digital dan survival, digital revenue model baru ini akan jauh lebih penting daripada sekadar digital business model.