Tampilkan di aplikasi

Perangi hoax, Google gunakan umpan balik pengguna

Majalah Infokomputer - Edisi 5/2017
18 Mei 2017

Majalah Infokomputer - Edisi 5/2017

Mesin pencari terbesar sejagat maya, Google, menyatakan akan memerangi berita palsu (hoax). Meskipun dalam hal ini Google tidak bisa dikatakan sebagai penanggung jawab penyebaran hoax, langkah Google ini diharapkan dapat menangkal merebaknya hoax, dengan cara misalnya “mengubur” hoax sedalamdalamnya / Foto : pcword.com

Infokomputer
Google dikenal sering mengubah algoritma yang menghasilkan hasil penelusuran yang relevan, baik secara diam-diam maupun diketahui publik. Dalam kasus ini, Google mengumumkan bahwa sekitar 0,25 persen dari semua hasil pencarian harian merupakan konten yang menyinggung atau menyesatkan. Google juga menerapkan tautan feedback bagi pengguna untuk melaporkan keakuratan query penelusuran.

Contoh informasi yang menyesatkan secara sengaja dan rekayasa adalah ketika berlangsungnya Pemilihan Presiden AS pada akhir 2016 lalu. Sejumlah sumber menemukan bahwa situs yang mengaku sebagai layanan berita mainstream ternyata membuat “berita” untuk keuntungan dan propaganda yang dibagikan ke media sosial seperti Facebook. Sebuah studi di Universitas Stanford bahkan menemukan fakta jika siswa pun makin sulit membedakan antara berita yang sahih/valid dan hoax.

Masalahnya, menurut Google sebesar lima belas persen dari semua pencarian harian merupakan pencarian baru. Google dapat dengan mudah mengetahui jawaban dari query seperti “Apakah bumi datar?”. Namun jika pertanyaan ini adalah query yang belum pernah dilihat oleh mesin telusur sebelumnya, Google tentu memiliki lebih sedikit sumber konteks untuk diandalkan. Fitur penangkal hoax yang dihadirkan Google ini sebenarnya sudah dihadirkan sejak akhir 2016 lalu. Namun ketika itu, fi tur Fact- Check baru diluncurkan di Amerika dan Inggris saja.
Majalah Infokomputer di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI