Ancaman keamanan terus berevolusi, menjadi kian canggih. Namun cara-cara lama untuk melancarkan kejahatan maya ternyata masih digunakan. Seperti diungkapkan pakar keamanan dan teknologi informasi, Prof. Dr. Eko Indrajit, menebak password masih diterapkan penjahat maya hingga kini.
Bedanya, kini para cyber criminal menggabungkan teknik lama dengan cara-cara canggih untuk menyusup ke dalam dan merusak sistem milik korbannya. Contohnya, Business E-mail Compromise, salah satu ancaman yang mulai ditebar oleh penjahat maya dan menurut data FBI, kerugian global yang ditimbulkannya mencapai US$ 5,3 miliar. Dalam banyak kasus BEC, para pelaku menyusupi akun e-mail bisnis yang sah memanfaatkan teknik social engineering.
Dalam InfoKomputer edisi November ini, kami paparkan jenisjenis skenario umum serangan BEC yang dilancarkan pelaku. Tentu saja Anda harus tetap mewaspadai skenario-skenario lain yang mungkin digunakan. Kami sajikan pula solusi untuk mengantisipasi serangan ini, baik dari aspek teknologi, maupun prosedur dan edukasi Ancaman keamanan maya, seperti BEC, telah masuk dalam radar dan menjadi pembicaraan hangat di kalangan para pemimpin TI sepanjang tahun 2017.
Salah satu kaitannya adalah dalam membangun dan mengelola pusat data atau data center. Ya, pada dasarnya data center seharusnya aman dan andal. Namun untuk terus up to date dalam hal keamanan mungkin sulit dilakukan oleh para pemimpin TI yang sudah begitu disibukkan dengan tuntutan divisi bisnis.
Untuk itu, kami juga menyajikan tulisan tentang pilihan antara membangun dan menyewa data center. Ketika Anda memutuskan untuk menyerahkan urusan data center maupun DRC ke pihak ketiga, pastikan penyedia layanan sanggup melindungi data Anda. Tulisan itu merupakan hasil diskusi InfoKomputer dengan para IT professional yang berpartisipasi dalam acara InfoKomputer Tech Gathering awal Oktober lalu.