Lebarnya jurang pemisah antara skill dan knowledge dengan standar dunia industri digital menjadi persoalan pelik yang masih ditemui di Indonesia. Institusi pendidikan yang ada saat ini belum mampu menjawab kebutuhan yang ada di lapangan sesungguhnya.
Kesenjangan inilah yang menjadi sumber inspirasi tiga sekawan Rhesa Surya Atmadja, Budiman Goh, dan Ikin Wirawan untuk membangun Techpolitan. Dengan mimpi mewujudkan The New Generation Edutainment Center, Techpolitan berharap menjadi jembatan yang menghubungkan talenta potensial dengan kebutuhan di dunia usaha.
Sebagai edutainment center, ada empat pilar yang menjadi inti Techpolitan, yaitu entertainment, education, empowerment, dan employment. Pilar inilah yang kemudian menjadi alasan Techpolitan tidak memisahkan antara aktivitas gaming dengan education. Alasannya karena aktivitas tersebut diyakini bisa berjalan secara selaras.
“Kita yakin dan percaya bahwa games bisa menjadi “positive driver” untuk menyalurkan youthful energy generasi muda ke aktivitas education, employment, serta empowerment,” ujar Rhesa.
Minat Tinggi
Kenyang dengan pengalaman selama lebih dari tujuh belas tahun di dunia game center, Rhesa menyebut salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dan menjadi yang terbaik adalah dengan memiliki tekad yang kuat atau “fall in love” terlebih dulu dengan bidang yang kita jalani.
Atas dasar inilah, Techpolitan juga membantu generasi muda menemukan passion mereka di bidang teknologi, sekaligus memberikan solusi agar mereka memiliki peluang untuk bisa berkarier di dunia teknologi.
