Inilah Koran dapat dibaca gratis dalam masa terbatas di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Sabtu, 9 Februari 2019
Gratis
Terjerembab di Alam Bebas
Pers membutuhkan kebebasan. Tapi, justru di alam bebas itu pula, pers berjalan tertatih-tatih. Dia galau menatap masa depannya yang terus dipayungi mendung.
Rontoknya beragam penerbitan pers, bahkan media massa dengan sejarah panjang, adalah bukti betapa pers gamang menghadapi alam bebas itu. Dia tak hanya galau menghadapi persaingan sesama yang makin ketat, tapi juga galau mendapatkan platform informasi yang serba cepat.
Alam bebas yang dimasuki pers membuat mereka terantuk-antuk dalam sistem ekonomi dan indyustri yang hebat. Di media cetak, umpamanya, pers makin kesulitan menyiasati kian meroketnya harga bahan baku yang ugal-ugalan, sama ugal-ugalannya dengan konversi nilai dolar.
Alam bebas pula yang membuat pers kini berhadapan dengan lawan yang sama ugal-ugalannya: platform informasi pribadi. Banyak yang mengatakan, media arus utama adalah rujukan informasi yang lebih bertanggung jawab. Tapi, siapa yang salah jika sebagian masyarakat masih lebih terpesona dengan informasi-informasi keliru, menyesatkan, hoaks? Akuntabilitas informasi milik media arus utama. Tapi, dia tak berdaya karena masyarakat kini bukan hidup di alam informasi yang dibutuhkan, melainkan informasi yang disenangi, disukai, sesuai dengan kepentingannya, lepas dari benar-salahnya informasi yang didapat.
Maka, tantangan yang dihadapi media saat ini, bukan hanya harus bersaing dengan media sejenis, media dengan platform berbeda, melainkan juga dengan sifat dan sikap masyarakat terhadap informasi.
Tentu, pers, apapun platformnya, bukan tanpa cacat. Industrialisasi telah membuat media kini terombang-ambing antara kebutuhan finansial dengan kepentingan ideologis. Kritik bahwa pers tak sedikit yang hanya jadi corong penguasa –politik dan ekonomi—adalah sesuatu yang patut direnungkan dan dicarikan jalan keluargnya oleh insan pers sendiri.
Menemukan keseimbangan kepentinagn itu yang menjadi tantangan terbesar pers saat ini. Selamat Hari Pers Nasional 2019.
Inilah Koran merupakan media cetak yang terbit di Kota Bandung sejak 10 November 2011. Lahir dengan mengusung semangat Jurnalisme Positif, Inilah Koran bertekad untuk mengembalikan peran dan fungsi media sebagai sarana informasi, edukasi dan inspirasi. Inilah Koran juga bertekad menjadi koran nasional yang terbit dari Bandung dengan tagline "Dari Bandung untuk Indonesia".
Anda tidak bisa membeli publikasi, melakukan pendaftaran melalui aplikasi, klaim voucher melalui aplikasi. Pembelian, pendaftaran dan klaim voucher dapat dilakukan melalui website.