Inilah Koran dapat dibaca gratis dalam masa terbatas di aplikasi smartphone & tablet Android.

Editorial

Joko Driyono mungkin tidak bersalah. Atau, mungkin dia bersalah. Bersalah atau tidak, yang jelas kini dia sudah berada di ruang tahanan polisi. Karena itu, tak ada cara lain bagi PSSI untuk menyelamatkan organisasi kecuali menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) secepat mungkin.

Apa yang dialami PSSI sebenarnya bukan kali ini terjadi. Hampir 15 tahun lalu, hal serupa terjadi. Nurdin Halid ditahan dalam status tersangka kasus dugaan korupsi. Publik sepak bola saat itu sebenarnya menginginkan KLB. Tapi, saat itu, Nurdin Halid masih kuat di kalangan pengurus.

PSSI ini unik. Dia organisasi sepak bola Tanah Air. Tapi, yang menentukan bukanlah seluruh organ sepak bola di Indonesia. Ada yang disebut sebagai voter, pemilik hak suara. Merekalah yang menentukan hitam putih. Jadi, kalau klub divisi ecek-ecek, tak ada pengaruhnya sama sekali.

Tapi kita percaya, para pemilik suara itu kini lebih punya akal sehat, punya rasionalitas. Mempertahankan Joko Diryono sebagai pemimpin tertinggi organisasi tak ada manfaatnya dalam situasi sekarang. Lagi pula, dibanding NH, posisi politik Jokdri tidaklah bisa dikatakan kuat.

Tetapi, KLB tersebut tidak akan bisa digelar jika dua pertiga dari pemilik suara PSSI diam begitu saja. Takkan lancar bila pengurus harian PSSI, yakni komite eksekutif, menganggap PSSI bisa berjalan begitu saja. Karena itu, harus ada suara, utamanya dari daerah, untuk segera menggelar KLB.

Hanya KLB yang bisa menyelamatkan PSSI. Tidak hanya untuk menempatkan orang yang tepat memimpin PSSI, melainkan juga untuk menjaga marwah organisasi. Kita ingat, 15 tahun lalu itu, betapa hancurnya marwah tersebut karena PSSI dipimpin dari balik terali besi. Bahkan, rapat pun digelar di Salemba, sesuatu hal yang memalukan, terlebih bagi organisasi olahraga yang menjunjung fairness.

Karena itu, para pemilik suara harus mengeluarkan suaranya mulai sekarang. Kalau perlu, tak perlu menunggu Pemilu dan Pilpres segala. PSSI harus selamatkan. Sebab, posisinya saat ini sedang dalam keadaan SOS.

Maret 2019