Inilah Koran dapat dibaca gratis dalam masa terbatas di aplikasi smartphone & tablet Android.

Editorial

PRABOWO Subianto itu politisi aneh. Masih ingin menonjolkan adab baik, masih ingin melihat akhlak patut, di panggung politik saat ini. Era ini, justru politik itu telah kehilangan banyak adan dan akhlaknya.

Salahkah politik? Sepenuhnya tidak. Yang salah justru orang yang berkecimpung dalam politik. Banyak orang bilang politik adalah seni merebut kekuasaan. Tapi, kini merebut kekuasaan itu tak lagi pakai seni. Dia direbut dengan berbagai cara: tak peduli cara baik atau buruk.

Tengoklah, untuk merebut kursi DPR saja, ada caleg yang melakukan korupsi untuk serangan fajar. Untuk merebut kursi DPRD saja, ada yang menjadi anggota gerombolan pencuri, bahkan hingga bandar besar narkoba jenis sabu-sabu.

Hebat tidak politisi saat ini? Dengan ulah seperti itu, bagaimana publik berharap pada politisi yang jujur, ikhlas, tidak culas. Bagaimana publik berharap munculnya politisi dengan tindak-tanduk politik yang beradab dan berakhlak.

Tidak ada lagi tindakan-tindakan politik seindah Soekarno, Hatta, Syahrir, Agus Salim, hingga Hamka. Tak ada yang bertentangan secara politik, tapi akrab secara hubungan personal seperti masa-masa akhir Soekarno-Hatta. Tak ada lagi figur seperti Hamka yang memimpin salat jenazah Bung Karno meski rezim telah mengirim ulama besar itu ke penjara.

Politik sekarang adalah kalau bukan kawan, berarti lawan. Kill or to be killed. Dan, kontradiksi kawan dan lawan itu tak hanya ada di panggung politik, tapi juga ke hubungan personal. Tak hanya dalam tindakan, kontradiksi permusuhan itu bahkan terlihat bahkan dari cara memandang misalnya, yakni dengan sinis.

Kita paham karena Prabowo lahir dari keluarga pejuang yang ikut mendirikan negeri ini dalam politik yang beradab. Dia, sudah pasti, mendapat titisan darah dari kakeknya, Margono Djojohadikusumo adalah pendiri Bank BNI dan Ketua DPA, pamannya Kapten Soebianto Djojohadikusumo perwira TKR yang tewas di Pertempuran Lengkong, dan ayahnya Soemitro Djojohadikusumo adalah menteri di era Presiden Soekarno hingga Soeharto.

Prabowo Subianto itu politisi aneh, era sekarang. Tapi, justru pada ketulusannya, kita harus belajar banyak dari dirinya.

Maret 2019