Inilah Koran dapat dibaca gratis dalam masa terbatas di aplikasi smartphone & tablet Android.

Editorial

Kabar duka kembali menyeruak di Jalan Tol Cipularang. Sedikitnya delapan orang meninggal akibat kecelakaan beruntun yang melibatkan 21 mobil di km 91. Sebagian besar sulit teridentifikasi.

Kenapa sering terjadi kecelakaan di Tol Cipularang? Kita abaikan sementara dulu kemungkinan penyebabnya hal-hal mistis terkait Gunung Hejo. Teknilal, rata-rata kecelakaan terjadi karena kendaraan dan pengemudi.

Soal kondisi teknis kendaraan, tentu rata-rata pengemudi menyiapkannya dengan baik. Bahkan dengan kondisi yang sangat tidak prima sekalipun, dengan tingkat kewaspadaan yang tinggi, kecelakaan masih mungkin dihindari.

Maka, faktor utama kerapnya terjadi kecelakaan, termasuk di Cipularang, adalah faktor manusianya. Banyak yang khilaf ketika mengemudi di jalur-jalur tertentu di jalur tol ini.

Pada beberapa ruas, Tol Cipularang adalah jalur yang empuk untuk memacu kendaraan dalam kecepatan tinggi. Jalur yang menurun secara landai membuat banyak pengemudi terlena dan baru kaget saat melihat speedometernya sudah jauh dari kecepatan normal.

Jalur di sekitar km 92 itu termasuk salah satu yang menurun landai itu. Ada juga tikungan-tikungan halus yang memungkinkan kendaraan berakselerasi dengan mudah dan menyenangkan.

Sebuah tes yang dilakukan lembaga konsultan mengemudi mencatat rata-rata mobil di jalur-jalur seperti itu berkecepatan minimal 100 km/jam. Padahal, kecepatan maksimal di jalur itu 80 km/jam.

Kecepatan tinggi memang mempersingkat waktu sampai di tujuan. Tapi, dia juga bisa mengantarkan ke lokasi lain. Rumah sakit, misalnya. Atau, kalau tak beruntung, ke kuburan.

Yang terjadi pada Senin siang kemarin itu salah satunya adalah cara kemudi yang di luar kendali. Tiba-tiba saja, ada dump truk terguling di jalan. Bagaimana menghindarinya jika kecepatan sudah dipacu tinggi. Sejago-jagonya pengemudi, akselerasi kendaraannya sangat terbatas dalam kecepatan tinggi.

Maka, saran kita kepada pengemudi adalah menjalankan fungsinya dengan baik. Mengemudi yang baik bukan hanya menjalankan mobil dengan baik, melainkan melajukan kendaraan sesuai rambu-rambu lalu lintas. Setidaknya, itulah cara terbaik untuk menghindarkan kecelakaan. Setidaknya, begitulah agar tak ada lagi yang mengerang di Tol Cipularang.

September 2019