Sekarang zamannya Revolusi Industri 4.0, sebenarnya seni itu sangat fleksibel, tetapi jangan lupa, seni menggunakan teknologi hanya sebagai alat, sebab domain-paradigmanya sudah berbeda,” kata Prof Arya dalam acara Wisuda Sarjana Seni ke-23 ISI Denpasar, Rabu (2/10/2019).
Menurut guru besar seni karawitan itu, teknologi lebih banyak pada hal-hal yang bersifat positifistik atau yang menggunakan nalar dan logika.
Tetapi, seni berpadu antara logika, etika, dan estetika. Estetika yang ada rasa dalam diri manusia, tidak bisa digantikan oleh...