Kemarin, seluruh negeri ini, terutama anak-anak muda, memperingati Hari Sumpah Pemuda. Peringatan ini takkan memberi makna apa-apa jika para pemuda masih terpolarisasi tajam akibat kepentingan politik sesaat.
Ketika 91 tahun lalu, para pemuda berkumpul dan menyampaikan tekadnya, situasinya mungkin lebih berat, tapi tak selicin saat ini. Ketika itu jelas, persatuan dibangun dalam intaian penjajah. Semua menyatukan tekad, bersatu menghadapi lawan yang jelas dan terang-benderang.
Kini, “lawan” yang muncul adalah remang-remang. Dia bisa ada di belakang,...