Selamat PTM, Tetap Prokes
HARI ini, Kota Bandung dan sejumlah wilayah lain di Jawa Barat mengawali pembelajaran tatap muka (PTM) 100%. Kita berharap protokol kesehatan menjadi senjata utama mengatasi kemungkinan terburuk.
Di Kota Bandung sendiri, ada 330 sekolah yang bakal menggelat PTM 100% hari ini. Mereka menjadi kelompok pertama yang akan menggelar pembelajaran langsung yang tiada terbatas.
Di atas kertas, PTM 100% ini pun masih uji coba. Pasalnya, tak semua sekolah menggelar PTM penuh. Masih ada ribuan sekolah lain yang menggelar PTM 75%, bahkan masih ada juga yang 50%. Ada pula yang masih 25%.
Buat kita, betapapun terjadi penyusutan kegiatan belajar-mengajar dibanding saat normal, ini tetap sebuah perjudian. Sebab, pandemi Covid-19 sama sekali belum hilang dari Negeri Pertiwi ini.
Untungnya, kita punya modal dalam perjudian tersebut. Apa itu? Tendensi kasus Covid-19 yang terus menurun. Di sejumlah kabupaten/kota di Jawa Barat, bahkan berhari-hari tak pernah muncul kasus baru.
Ada memang ancaman serius, yakni varian baru Covid-19 Omicron. Tapi, sejauh ini, peredarannya masih terkontrol di Wisma Atlet di Jakarta. Artinya, temuan pengidapnya adalah mereka yang rata-rata baru kembali dari luar negeri.
Tapi, satu hal yang perlu kita ingatkan, bahwa pandemi masih ada. Kita harus disiplin menghadapinya. Buat kita, benteng pertama penangkal pandemi itu ada pada diri masing-masing. Sebab, dari berbagai kebijakan pemerintah, kita memandang masih kerap abai dalam hal perang melawan pandemi.
Apa misalnya? Peristiwa lolosnya pengidap Covid-19 varian Omicron dari Wisma Atlet belum lama ini salah satunya. Pemerintah kita memiliki terlalu banyak diskresi sehingga kerap terjadi kebobolan.
Karena itulah, pihak pertama yang harus menyelamatkan diri adalah masyarakat sendiri. Dengan ketahanan diri, apapun kelemahan kebijakan pemerintah, maka daya tahan terhadap serbuan virus akan bisa tereliminasi.
Senjata utama kita, selain vaksinasi, hanyalah protokol kesehatan. Menggunakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, membasuh tangan, adalah hal yang bisa kita lakukan. Itulah yang bisa menyelamatkan kita dan anak didik.
Selain itu, karena ini kebijakan pemerintah, maka perlu kita ingatkan tentang bahaya yang masih mungkin terjadi di depan mata itu. Keputusan cepat harus diambil jika suatu ketika varian baru yang menurut ahli cepat menyebar meski tak seganas delta, mulai menyebar. Apa itu? Menghentikan PTM 100%. (*)