Tampilkan di aplikasi

Insomnia yang merenggut nyawa

Majalah Intisari - Edisi 662
30 November 2017

Majalah Intisari - Edisi 662

Kalau mau diambil hikmah dari pergosipan itu: kecantikan dan kekayaan keluarga ternyata tak membuat hidup kita ini lancar. / Foto : health.com

Intisari
Banyak orang mengaku sehari-hari sulit tidur. Tapi insomnia jenis ini seolah tak bisa disembuhkan, sampai ajal datang. Sempat dianggap penyakit kutukan, karena hanya terjadi di garis keturunan tertentu. Perempuan mungil itu seolah- olah menjadi detektif di rumahnya sendiri.

Diam-diam, ia mengintip dari balik pintu untuk memastikan ibunya benar-benar sudah terlelap. Tapi, ... brak! Yang didapatkannya justru lemparan sandal dari dalam kamar. Kata orang bijak, kemakmuran dan kecantikan memang tidak menjamin hidup akan sempurna.

Contohnya, keluarga Elisabetta Roiter, suster dari Italia yang hidupnya cukup makmur dan sejahtera. Akan tetapi, setiap generasi keluarga itu memiliki penyakit turun temurun. Penyakit misterius yang menyebabkan penderitanya tidak bisa tidur. Kisahnya berawal Giacomo yang lahir di sebuah kota kecil dekat Venice.

Lahir dari sebuah keluarga yang terpandang, ia akhirnya menjadi dokter. Namun, suatu hari Giacomo mendadak lumpuh fisik maupun mental. Demensia membuatnya hanya bisa terbaring di tempat tidur. Akhirnya ia meninggal dunia pada 1836 di usia 45 tahun. Ternyata bukan hanya Giacomo.

Kemenakannya, Guiseppe, juga menderita penyakit yang sama. Kondisi ini bahkan menurun ke anak-anak, hingga ke cucu dan cicitnya. Giamoco punya tiga anak yang hidup, di mana salah satunya mempunyai enam keturunan. Selama satu setengah abad, anak keturunan itu menjalani berbagai pekerjaan seperti dokter hingga pengusaha terkemuka di Italia.

Namun ironinya, sejalan kemakmuran keluarga itu, kemuraman tentang kisah kematian dini terus terjadi. Di buku administrasi gereja tertulis penyebab-penyebab kematian aneh keluarga itu seperti “epilepsi dan demam” dan “demam ganas” selama puluhan tahun.
Majalah Intisari di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI