Tampilkan di aplikasi

Masyarakat Swiss tidak kaya tapi sejahtera

Majalah Intisari - Edisi 662
30 November 2017

Majalah Intisari - Edisi 662

Penduduk Swiss, adalah masyarakat yang teramat sangat sejahtera.

Intisari
Benarkah masyarakat Swiss itu kaya raya, hanya karena negaranya digolongkan sebagai negara kaya di dunia? Jawabannya tidak sama-sekali. Tetapi, penduduk Swiss, adalah masyarakat yang teramatsangat sejahtera. Antara kaya raya dan sejahtera, banyak perbedaannya.

Contoh, seorang sarjana S1 lulusan dari universitas (jalur sains) atau Fach-hochschule (jalur politeknik) ketika memasuki dunia kerja akan mendapatkan gaji sekitar CHF6.000- an (Rp84 juta) per bulan. Banyakkah jumlah itu? Jika gaji itu dipakai untuk hidup di Indonesia pastilah banyak sekali.

Tetapi, jumlah itu sangat pas-pasan untuk hidup di Swiss. Apalagi jika karyawan sarjana tadi sudah beristri dengan dua anak. Pasti ia menjadi sangat kekurangan. Biaya hidup di Swiss teramat tinggi, sehingga gaji sebesar itu terasa paspasan. Contoh untuk sewa rumah.

Di Swiss, seperti juga di Jerman, semua ukuran rumah diukur sesuai takaran layak kemanusiaan. Dengan standar menurut hukum setempat yang memang harus dipatuhi, harga sewa rumah ukuran 80-100 m2 adalah CHF2.000 per bulan (Rp28 juta) Sebagai keluarga yang hidup di negara dengan kesejahteraan tinggi, keluarga itu juga harus membayar asuransi kesehatan, asuransi jiwa, dan dana pensiun bagi (jaminan hari tua) di hari tua.

Satu keluarga inti dengan empat kepala, harus keluar sekitar CHF1.200 (Rp 16,8 juta) per bulan. Sisa gaji dipakai untuk hidup seharihari. Contoh harga bensin setara Pertamax CHF1,5 (Rp21.000) per liter. Makan siang di rumah makan biasa CHF 20 (Rp280.000) per orang. Sebotol air mineral 600 ml Rp 30.000. Tarif kereta api cepat kelas dua berjarak 150 Km CHF 56 (sekitar Rp 800.000) sekali jalan. Dan seterusnya.
Majalah Intisari di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI