Tampilkan di aplikasi

Ada apa dibalik serangan sakit kepala?

Majalah Intisari - Edisi 663
11 Januari 2018

Majalah Intisari - Edisi 663

Sakit kepala bisa dirasakan garagara konsumsi makanan yang salah. / Foto : igtc.com.au

Intisari
Kepala terasa berat dan tegang seolah ada yang menekan. Nyeri dirasakan di beberapa titik di kepala. Bisa jadi di sebelah kiri, bisa pula di sebelah kanan. Saat sakit kepala itu menyerang, rasanya tak nyaman melakukan aktivitas apapun.

Semua orang, mulai dari bocah hingga lansia, pasti pernah mengalami sakit kepala. Ya, setidaknya sekali seumur hidup pasti pernah merasakan sensasi nyeri yang bikin kening berkerut itu. Penyebabnya pada setiap orang tidak selalu sama. Nah, karena itulah kita perlu memahami masing-masing perbedaannya.

Sakit kepala umumnya dibagi menjadi dua jenis, yaitu sakit kepala primer dan sakit kepala sekunder. Sakit kepala primer berarti serangan nyeri di kepala yang terjadi bukan karena penyakit/ kelainan di kepala. Sebaliknya, sakit kepala sekunder, terjadi gara-gara ada kelainan atau penyakit di otak atau bagian tubuh lainnya.

Hanya saja, keduanya memberi sensasi yang sama, bikin kepala terasa sakit dan berat. Contoh sakit kepala primer adalah sakit kepala yang umumnya kita rasakan, termasuk pula migrain. Sedangkan sakit kepala sekunder, bisa terjadi akibat kerusakan jaringan rongga tengkorak, benturan di kepala, tumor, dan dehidrasi otak.

Sakit yang kedua ini termasuk keluhan pada bagian tubuh lain di kepala, seperti sakit pada mata, rongga hidung, tenggorokan, gigi, telinga, dan leher. Salah makan. Beberapa orang tertentu bisa mengalami sakit kepala karena makanan. Misalnya, ia sakit kepala karena makan makanan yang diragi dan diawetkan.

Seperti snack kemasan, daging olahan, atau makanan-makanan lain yang mengandung penyedap rasa, khususnya monosodium glutamate (MSG). Kemungkinan penyebabnya adalah makanan-makanan tersebut membuat pembuluh darah menyempit ketika masuk proses pencernaan.
Majalah Intisari di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI