Tampilkan di aplikasi

Dari permainan tradisional menjadi cabang olahraga internasional

Majalah Intisari - Edisi 671
2 Agustus 2018

Majalah Intisari - Edisi 671

Kabaddi, sepintas mirip gobag sodor. / Foto : playnlive.com

Intisari
Asian Games 2018 yang diselenggarakan pada 18 Agustus sampai 2 September 2018 mempertandingkan 40 cabang olahraga. Beberapa cabang olahraga sudah akrab di telinga kita, namun ada yang masih asing. Padahal beberapa di antaranya merupakan permainan tradisional masyarakat yang sudah berumur ratusan tahun.

Dari 40 cabang olahraga yang dipertandingkan pada Asian Games 2018 kali ini, terbagi atas 32 cabang olimpik dan delapan cabang non-olimpik dengan jumlah perlombaan 462 nomor. Hal ini menjadikan Asian Games 2018 sebagai kegiatan dengan cabang olahraga (cabor) terbanyak yang akan dipertandingkan.

Dari cabang-cabang olimpik yang dipertandingkan banyak dari kita yang sudah tahu olahraga itu. Seperti atletik, akuatik, senam, tenis, dsb. Mungkin terselip dalam tanya, modern penthathlon. Jika mengacu ke nama, pentha berarti lima, maka cabang ini merupakan gabungan lima olahraga.

Yakni renang, menembak, anggar, berkuda, dan lari. Paham kan embel-embel modern? Sedangkan delapan cabang non-olimpik banyak yang asing di telinga awam. Boling, bridge, sepak takraw, pasti banyak yang tahu. Squash, paralayang, jetski beberapa pernah lihat. Tapi kabaddi? Martial arts atau seni bela diri campuran agak familiar.

Terutama pencak silat, yuyitsu, dan wushu. Namun untuk kurash dan sambo? Itulah beberapa cabang olahraga yang akan tampil di Asian Games 2018 mendatang namun belum begitu populer di sini. Pun begitu semua yang asing itu sudah terdaftar dalam KONI sehingga memiliki pengurus besarnya.

Nah, biar gak plonga-plongo saat ditanya olahraga macam apa itu, ada baiknya kita kupas sedikit cabang-cabang olahraga itu. Kabaddi, gobag sodor-nya India yang mendunia Rasanya, cabang olahraga ini termasuk yang paling jujur. Tanpa ditanya apa nama olahraga itu, para pemainnya menjawab dengan berteriak sambil menahan napas.
Majalah Intisari di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI