Tampilkan di aplikasi

Waspadai hipertensi yang datang sembunyi-sembunyi

Majalah Intisari - Edisi 671
2 Agustus 2018

Majalah Intisari - Edisi 671

Jika kita tidak mengetahui tekanan darah kita sehari-hari, jangan kaget kalau suatu waktu nanti berkunjung ke rumah sakit dokter berkata: “Bu/ Pak, Anda terkena Hipertensi.” / Foto : hypertension_ijeab _ Freepik

Intisari
Setiap kali berobat ke dokter, salah satu prosedur pemeriksaan yang tidak akan terlewatkan adalah pengecekan tekanan darah. Itu berarti, sebagian besar gambaran kondisi tubuh kita bergantung pada tekanan darah.

Dari pengecekan tekanan darah, dokter bisa mendeteksi beragam penyakit, mulai dari hipertensi, sakit jantung, stroke, gagal ginjal,dll. Penjelasannya begini, tekanan darah merupakan ukuran seberapa keras darah menekan dinding arteri ketika jantung memompa darah ke seluruh anggota tubuh kita. Ukuran tekanan darah biasanya ditulis da- lam dua angka dalam satuan milimeter merkuri, misalnya 120/80 mmHg.

Angka yang lebih besar (120) didapatkan ketika jantung berkontraksi menghasilkan denyut jantung, biasa disebut tekanan sistolik. Adapun angka yang lebih kecil (80) didapat saat jantung berelaksasi, namanya tekanan diastolik.

Seseorang dikatakan bertekanan darah normal pada angka 120/80 mmHg. Lebih atau kurang dari itu, maka situasi tekanan darah sedang tidak normal seperti tekanan darah rendah atau bisa juga menunjukkan gejala hipertensi.

Saat tekanan darah meninggi, darah menekan dinding dalam pembuluh terlalu keras, sehingga pelan-pelan dapat merusak jaringan tipis di dalam pembuluh arteri. Apabila tekanan darah tinggi berkelanjutan, maka celah robekan pada arteri membuat lemak dan kalsium tersangkut, lalu menumpuk jadi plak lemak atau aterosklerosis.

Plak lemak dan deposit kalsium ini yang kemudian membuat dinding pembuluh darah jadi tebal, sempit, dan tidak elastis. Walhasil, jantung harus lebih keras memompa darah agar aliran darah tetap maksimal.
Majalah Intisari di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI