Tampilkan di aplikasi

Kopi Gunung Puntang, kopi “Kampung” harga menantang

Majalah Intisari - Edisi 671
2 Agustus 2018

Majalah Intisari - Edisi 671

Siapa mengira, ada kopi dari Jawa Barat yang dihargai begitu mahal bahkan menjadi juara dunia. Kualitas yang dikedepankan, hasilnya tentu sangat menjanjikan. / Foto : M. Rifqi Akbar

Intisari
Speciality Coff ee Association of America (SCAA) Expo, sebuah festival tahunan para pegiat kopi internasional selalu menjadi ajang yang ditunggu khalayak. Terang saja, karena dalam acara yang dihadiri perwakilan dari hampir seluruh penjuru dunia itu, diberikan apresiasi terhadap kopi-kopi terbaik.

Dalam expo yang berlangsung April 2016 di Atlanta, Indonesia ditetapkan sebagai “2016 Potrait Country”. Artinya, Negeri Khatulistiwa nun jauh di sana yang selama ini dianggap sebagai penghasil kopi-kopi terbaik ini mendapat perhatian lebih.

Para petani kopi di Indonesia boleh berbangga, 17 jenis kopi dari Indonesia berhasil lolos uji kelayakan dalam festival bergengsi itu. Salah satunya, kopi Gunung Puntang dari Jawa Barat yang dikembangkan Ayi Sutedja. Kopi dari daerah Banjaran, Kabupaten Bandung ini bahkan akhirnya meraih peringkat pertama. Spesial tentu saja istimewa.

Jempolan. Dalam penilaian SCAA, kopi yang mendapat skor di atas 80 dalam skala 100, masuk kategori ini. Tentu setelah melalui serangkaian tes dari Q-grader, penilai cita rasa kopi di tingkat dunia. Kopi spesial dipastikan tumbuh di iklim yang istimewa dan ideal, serta dari segi rasa dan juga aroma yang dihasilkan akan berbeda dari kopi kebanyakan.

Kecacatan yang dimiliki pun sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali. Nah, dari para pencicip, Kopi Gunung Puntang mendapat penilaian tertinggi dengan skor 86,25. Bangga, tentu saja. Karena sebelumnya Kopi Gunung Puntang bukanlah apa-apa.

Lalu dalam waktu sekejap berhasil menjuarai lelang kopi tingkat dunia dan mendapat harga termahal dibandingkan dengan biji-biji kopi dari negara lainnya. Untuk kopi premium pendatang baru, harga Kopi Gunung Puntang memang cukup fantastis yakni AS$55 (setara Rp750 ribu) untuk per kilogram green bean.
Majalah Intisari di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI