Tampilkan di aplikasi

Sang penyelamat bangsa Romawi bernama ceplukan

Majalah Intisari - Edisi 679
9 April 2019

Majalah Intisari - Edisi 679

Ceplukan

Intisari
Dalam bukuPlantes Medicinalis karangan dua pakar botani Prancis, Volak dan Jiri Stoduca, mengisahkan bahwa orang Romawi sudah mengenal ceplukan bahkan saat zaman kejayaan mereka menjajah bangsa-bangsa Timur. Dalam pertempuran di Iran Selatan, banyak prajurit Romawi yang menderita luka parah karena senjata tajam.

untuk mengobati luka, mereka memakai tanaman obat tradisional yang ada di sekitar daerah pertempuran. Salah satunya ialah ceplukan yang ternyata mujarab menyembuhkan luka dalam waktu singkat.

Daun yang telah dilumatkan, ditempelkan pada luka. Buah ceplukan juga mesti dimakan. Mereka begitu kagum atas kehebatan tanaman itu, lalu menyebutnya physalis (penyelamat). Kata itu kemudian dija di kan kata sandi saat pertempuran berikutnya.

Sejumlah tanaman dan buahnya dibawa pulang ke Roma kemudian menjadi tanaman obat terkenal di seluruh dunia zaman itu. Sampai sekarang, tanaman itu menyandang nama marga Physalis.

Berdasarkan hasil analisis berabad- abad kemudian, ternyata buah ceplukan mengandung vitamin C yang relatif tinggi. Bahkan lebih tinggi daripada buah anggur. Diduga, itulah biang keladi penyebab daya penyembuhan luka yang begitu besar, seperti yang dialami para prajurit Romawi di pertempuran Iran dulu.
Majalah Intisari di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI