Tampilkan di aplikasi

Drama keluarga kerajaan Inggris dan waktu Pangeran Charles menjadi raja

Majalah Intisari - Edisi 679
9 April 2019

Majalah Intisari - Edisi 679

Menanti Pangeran Charles menjadi raja yang berkuasa di kerajaan Inggris rasanya akan melewati waktu yang panjang.

Intisari
Menanti Pangeran Charles menjadi raja yang berkuasa di kerajaan Inggris rasanya akan melewati waktu yang panjang. Ini adalah buntut dari ketidaksetujuan Pangeran Philip terhadap rencana putranya itu, berkaitan dengan masa depan kerajaan Inggris. Charles menyarankan untuk melakukan “perampingan” terhadap keluarga kerajaan dan bahkan ingin mengubah Istana Buckingham menjadi ruang publik.

Visi tentang pendekatan modern ke keluarga kerajaan inilah yang menyulut ketegangan. Sebuah sumber mengatakan bahwa Philip yakin Charles menjadi terlalu politis dan berpikir untuk menjadi raja yang sukses setelah Ratu Elizabeth II. Berencana untuk memindahkan pangkalan keluarga kerajaan ke Kastil Windsor, Charles juga berkeinginan untuk mengubah istana dengan 775 ruang istana agar bisa dinikmati publik. Namun ia akan mempertahankan beberapa kamar terpisah untuk perjamuan dan acara negara, karena biaya pemeliharaan yang terlalu besar.

Sebuah buku biografi Charles yang ditulis oleh Tom Bower menguatkan klaim ini. Dalam buku tersebut, tertulis bahwa Duke of Edinburgh (Pangeran Philip) percaya jika putranya menjadi raja, ia akan “merusak kerajaan”. Bower mengisahkan, Pange ran Philip menertawakan putranya saat pesta makan malam pribadi dengan teman- temannya di Mayfair. Ia menjelaskan alasan dirinya dan pemerintahan panjang Ratu adalah untuk menjauhkan Charles dari tahta. Charles akan memiliki sedikit waktu untuk “merusak” monarki jika dia menjadi raja. Pada usia 91 tahun, Ratu Elizabeth II masih memiliki kesehatan yang kuat, dan sepertinya bisa hidup selama 10 tahun lagi.
Majalah Intisari di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI