Tampilkan di aplikasi

Desa tua yang konon terindah di dunia

Majalah Intisari - Edisi 681
13 Juni 2019

Majalah Intisari - Edisi 681

Rumah di Nagari Tuo Pariangan khas dengan atap bertanduknya. / Foto : Irfan Ramdhani

Intisari
Nagari Tuo Pariangan dalam bahasa Indonesia artinya adalah Desa tertua Pariangan. Desa Pariangan menurut silsilah orangorang Minangkabau terdahulu adalah desa pertama yang ada di ranah Minangkabau, sehingga julukannya Nagari Tuo Pariangan.

“Dari cerita orang terdahulu, nenek moyang Minangkabau turun dari Gunung Marapi yang berada di antara Kabupaten Tanah Datar, Bukit Tinggi dan Kota Padang Panjang,” ujar Ardi Saputra salah satu anggota Mapala Pagaruyung yang menemani saya. Berdasarkan cerita para leluhur pula, kata Ardi, Gunung Marapi ini terlihat sebesar telur itik.

Karena dahulu daerah Sumatera adalah lautan lepas, sehingga ketika melihat puncak Gunung Marapi hanya terlihat sebesar telur itik. Nenek moyang Minangkabau turun dari lereng Gunung Marapi ke Nagari Tuo Pariangan kemudian menetap, karena itulah tempat ini menjadi desa tertua. Salah satu keunikan di kabupaten- kabupaten di Sumatera Barat, wilayah setingkat kelurahan masih disebut nagari.

Padahal nagari adalah pembagian wilayah administratif sesudah kecamatan. Istilah€ini menggantikan istilah desa yang lazim digunakan di provinsi lain di Indonesia Keindahannya sengaja tidak dibocorkan Pertama kali saya tahu perihal Nagari Tuo Pariangan adalah dari Habib Ismed, teman yang saya kenal saat perjalanan ekspedisi NKRI 2017 koridor Papua Selatan.

Habib adalah salah satu anggota Mapala IAIN Batusangkar, yakni Mapala Pagaruyung. Ketika sampai di Bandara Internasional Minangkabau, Padang-Pariaman, saya tidak dapat cerita banyak dari Habib. Menurut dia, cara menikmati perjalanan adalah dengan penuh kejutan tanpa harus diberi tahu keindahan pesona alam yang ada di ranah Minang.
Majalah Intisari di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI