Tampilkan di aplikasi

Mag antara mitos dan faktanya

Majalah Intisari - Edisi 684
30 Agustus 2019

Majalah Intisari - Edisi 684

Mag

Intisari
Publik sempat dihebohkan oleh kematian mendadak pemandu acara kesehatan, Dr. OZ Indonesia, Ryan Thamrin pada Agustus 2017. Rumor seputar sebab meninggalnya sang dokter muda itu beragam. Ada yang berspekulasi Ryan jatuh di kamar mandi, ada benjolan di otak hingga terserang HIV.

“Almarhum itu sakit lambung, bukan seperti yang ramai diberitakan,” tepis Mia Thamrin, ibunda Ryan seperti dilansir Tempo, beberapa waktu setelah kematiannya. Selama setahun sebelumnya, Ryan dikabarkan memiliki penyakit mag. Lantaran kesibukan kerja, jadwal makannya berantakan. Ia meninggalkan ibukota lalu kembali ke kampung halaman di Pekanbaru, Riau, sampai akhir hayatnya.

Kabar duka tersebut membuat khawatir sebagian orang yang memiliki riwayat penyakit mag. Apalagi kabar kematian mendadak diduga sakit mag mulai banyak bermunculan. Edaran pesan di grup-grup aplikasi berkirim pesan malah menimbulkan ketakutan lain. Sebab solusi yang ditawarkan juga beraneka macam, mulai dari masuk akal sampai tidak masuk di akal. Ironinya, masih ada masyarakat yang lebih memercayai kabar yang tidak jelas sumbernya alih-alih kata dokter.

“Banyak pengertian yang salah tentang sakit mag sehingga banyak pasien yang frustasi dan bingung,” terang dr. Hendra Nurjadin, Sp. PDKGEH. Ia menyayangkan, pola pikir pasien menjadi sulit diubah karena lebih percaya pada internet.

Dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastroentro hepatologi tersebut menyoroti berbagai pemberitaan yang menempatkan penyakit mag sebagai penyebab kematian mendadak. “Apakah benar-benar meninggalnya karena sakit mag? Kayaknya enggak,” ujar dokter yang praktik di RS Pondok Indah, Puri Indah, Jakarta.

Lebih lanjut, Hendra menjelaskan, “Separah apapun sakit magnya, enggak pernah kematian mendadak, kematian bertahap bisa.” Gangguan pencernaan bisa jadi mengakibatkan lecet hingga luka pada lambung. Saat terjadi perdarahan, seseorang akan muntah darah atau BAB berdarah.
Majalah Intisari di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI