JALANAN menjadi mesin pembunuh terganas dibanding peperangan sekalipun. Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, kecelakaan lalu lintas menjadi pembunuh utama kaum muda berusia 10 hingga 24 tahun. Hampir 400 ribu pemuda berusia di bawah 25 tahun setiap tahunnya meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas dan jutaan lainnya menderita luka atau cacat karenanya.
Artinya, 18 anak muda meninggal dunia di jalanan setiap jamnya. Data WHO tersebut selaras dan sebangun dengan data Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia (Korlantas Polri). Menurut Kepala Urusan (Kaur) Produk Pendidikan Masyarakat Korlantas Polri AKP Mangku Anom, kasus kecelakaan lalu lintas di Indonesia didominasi usia produktif, rentang usia 14 – 24 tahun.
Jumlah mereka cenderung terus meningkat dari tahun ke tahun. Dikutip dari buku Perhubungan Darat dalam Angka, untuk korban kelompok usia 5-15 tahun, misalnya, pada tahun 2004 terdata 409 orang. Sembilan tahun kemudian, angkanya melonjak drastis ke 20.553 anak. Lonjakan luar biasa juga terjadi pada korban kecelakaan lalu lintas jalan kelompok usia 16-25 tahun.
Tahun 2004, Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub mendata 4.717 orang dan melonjak ke angka 67.789 orang pada tahun 2013. Pada tahun 2013, korban kecelakaan terbanyak terjadi pada umur 16-25 yaitu sebesar 32% dari jumlah total kecelakaan pada tahun tersebut. Berdasarkan informasi dari Polri, pada rentang umur itu korban paling banyak didominasi oleh pelajar SMA.
Dari jenis kendaraan, kecelakaan lalu lintas di Indonesia didominasi sepeda motor. Fakta ini seiring dengan melambungnya jumlah sepeda motor di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Akses yang mudah untuk mendapatkan sepeda motor baru (hanya dengan uang muka Rp500 ribu), menjadi penyebab melambungnya jumlah sepeda motor di Indonesia.
Sedangkan dari faktor penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas yang melibatkan anakanak, remaja, dan kaum muda adalah emosinya yang masih labil sebagai ciri khas mereka. Emosi yang labil itu menjadi pemicu terjadinya tindakan tidak aman (unsafe act) para remaja dan anak muda dalam berkendara.
Ngebut dan tidak mengenakan perlengkapan keselamatan dalam berkendara seperti helm, seat belt, jaket, sarung tangan, dan sebagainya, menjadi contoh perilaku tidak aman yang acap dilakukan para remaja dan anak muda ketika berkendara. Kaum remaja cenderung ceroboh dan mengabaikan aspek safety dalam berkendara.
Karena itu, upaya PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) III yang menggelar Safety Riding di SMAN 75 Jakarta, merupakan langkah tepat dalam rangka menanamkan pemahaman bagaimana berkendara yang aman dan selamat kepada para siswa SMA.
Di sejumlah negara maju seperti Amerika Serikat dan Inggris, sering kita mendapati anak-anak kecil bermain sepeda dengan peralatan safety lengkap seperti helm, sepatu, alat pelindung siku tangan dan lutut kaki, dan sebagainya. Padahal, anak-anak itu bermain sepeda di pekarangan rumahnya sendiri, yang jauh dari keramaian lalu lintas jalan raya. Pengetahuan akan safety sebaiknya memang diperkenalkan kepada anak-anak sejak usia dini.
Sampul
Dari redaksi
Konten
Top 10: 10 kecelakaan lalu lintas terburuk di Indonesia
Peristiwa: Warga tewas tertimpa besi 4 meter yang jatuh dari proyek rusunawa pasar rumput
Komitmen Bontang Berbudaya K3 ditandatangani
Liputan utama: Safety riding Pertamina Mor lll, safe ride, shaves hope
Kepsek SMAN 75 Jakarta, siswa dilarang bawa kendaraan ke sekolah
Safety riding AMT TBBM Ujungberung, tak ada ampun bagi pengemudi yang "Over speed"
Pengakuan dua AMT TBBM Ujungberung, menjadi sopir sesungguhnya
GM MOR lll Pertamanina Herman MZ, cegah kecelakan mobil tangki dengan memahami blind spot
TBBM Bandung raih Prpoper emas pertama, tambal ban online & lahan kopi
Ojek Makanan Balita (OMABA), siap entaskan gizi buruk di Indonesia
Road map program dapur OMABA-Pertamina
OMABA jadi program unggulan Pemkot Bandung
Kertajaya Creative Destination, membangun ekonomi kreatif fi area TBBM
MOR lll usung konseo sociopreneurship, sisihkan keuntungan 5 persen
TBBM Tanjung Gerem juara umum, JAWARA HSSE MOR lll Competition 2018
Mengintip kelompok Aloja binaan MOR lll Jakarta, jus lidah buaya, segar dan menyehatkan
SMK3: Belajar dari pengalaman
Tokoh K3: Dr Ir Isradi Zainal, SH, MT, MM, DEES-CCAE, MH, IPM: Parktisi, pengajar dan peneliti K3
Laptop, nonton bioskop, nasi goreng, dan istri
Komunitas: Klub motor, sebuah fenomena baru berkendara aman