Tampilkan di aplikasi

2017, proper selamatkan anggaran Rp 52 triliun

Majalah ISAFETY - Edisi 04/18
20 April 2018

Majalah ISAFETY - Edisi 04/18

Sepanjang tahun 2017, aneka efisiensi yang dilakukan lebih dari 400 perusahaan dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup, telah menghemat anggaran perusahaan sebesar Rp52 triliun.

ISAFETY
MASIH banyaknya kalangan usahawan dan industriawan yang menilai bahwa Proper merupakan beban biaya (cost) bagi perusahaan, langsung ditepis Sesditjen PPKL Kementerian Lingkunga Hidup dan Kehutanan (LHK) Sigit Reliantoro dan akademisi dari ITS Surabaya Dr Ir Rachmat Boedisantoso, MT.

Menurut keduanya, mereka yang menganggap Proper sebagai beban biaya bagi perusahaan adalah penilaian yang keliru. Sebab, Proper justru akan mendatangkan banyak keuntungan bagi perusahaan. “Banyak perusahaan yang menilai bahwa Proper adalah cost. Tetapi sebetulnya tidak. Bahkan yang terjadi sebaliknya,” tegas Sigit.

Sigit mencontohkan, pada tahun 2017, dari sekitar 436 perusahaan kandidat Proper Hijau terjadi penghematan anggaran sebesar Rp52 triliun. Penghematan anggaran sebesar itu berasal dari efisiensi energi, efisiensi penggunaan air, 3R limbah B3, dan sebagainya. Tahun sebelumnya (2016), terjadi penghematan anggaran sekitar Rp40 triliun. “Ada peningkatan dari tahun ke tahun,” kata Sigit.

Sedangkan jumlah uang yang mengalir dari perusahaan untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat pada tahun 2017 mencapai Rp6 triliun atau setara dengan anggaran Kemen LHK selama satu tahun di tahun 2018 ini. “Padahal anggaran Kemen LHK untuk menggerakkan Proper dalam setahun, tidak sampai Rp500 juta,” kata Sigit berseloroh.

Hal senada diungkapkan Rachmat. “Proper sebenarnya adalah salah satu instrumen dalam rangka penaatan lingkungan. Selama ini banyak perusahaan yang menganggap proper sebagai beban.
Majalah ISAFETY di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI