Strategi meningkatkan kesejahteraan kepada guru terus dilakukan oleh pemerintah. Kepada guru bersertifikat pendidik, diberikan tunjangan profesi yang besarnya satu kali gaji pokok per bulan. Sementara bagi guru yang belum bersertifikat, diberikan tambahan penghasilan atau insentif yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan kemampuan profesionalnya.
Bagi guru yang mengajar di daerah khusus, diberikan pula tunjangan khusus yang diharapkan dapat membantu meringankan beban guru menghadapi kerasnya perjuangan mendidik siswa di daerah yang sangat tertinggal atau tertinggal. Guru garis depan (GGD) juga termasuk dalam penerima tunjangan khusus ini.
Ada pula insentif yang diberikan kepada guru Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM-3T) serta guru yang ditugaskan mengajar di Malaysia. Tujuan pemberian insentif adalah untuk memberikan kesejahteraan dan penghargaan dalam bentuk uang, serta meningkatkan kinerja guru sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya.
Informasi mengenai beragam tunjangan dan insentif bagi guru itu kami hadirkan pada edisi kali ini. Topik ini kami hadirkan dalam rubrik Fokus yang disajikan sebanyak 18 halaman, lengkap dengan sajian infografis yang diharapkan dapat memudahkan pemahaman pembaca. Selain itu, dalam rubrik ini kami tambahkan pula sejumlah persoalan yang sering guru hadapi saat penyaluran tunjangan beserta solusi atas masalah tersebut.
Pada bagian lain, kami hadirkan rubrik Kebudayaan yang mengetengahkan seputar keterlibatan seniman dalam proses penguatan pendidikan karakter bagi guru dan peserta didik. Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud menggelar dua program yang menghadirkan seniman ke tengah-tengah siswa.
Program pertama dinamakan Belajar Bersama Maestro (BBM) yang sudah berjalan sejak tahun 2015 hingga sekarang. Program kedua adalah Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) yang dirintis sejak 2016 di tujuh provinsi di Indonesia. Tahun ini menjadi pelaksanaan kedua dan dilaksanakan di 26 provinsi. Sebagai tambahan informasi bagi pembaca, pada bagian ini JENDELA tampilkan infografis perjalanan BBM dan GSMS sejak awal penyelenggaraannya.
Seperti biasa, pada rubrik Resensi Buku, kami hadirkan buku berjudul yang membahas mengenai pentingnya manajemen sarana dan prasarana guna mendukung keberhasilan pendidikan di sekolah. Buku yang menjadi koleksi baru perpustakaan Kemendikbud ini cocok dibaca oleh kalangan mahasiswa, guru, profesional, pejabat yang berkepentingan terhadap ilmu manajemen sarana dan prasarana pendidikan, serta guru maupun tenaga kependidikan sekolah.
Buku ini sudah dapat dimanfaatkan di perpustakaan Kemendikbud. Tidak kalah menarik, rubrik yang senantiasa menemani JENDELA di setiap edisinya adalah rubrik Kajian. Meski topik yang diangkat berasal dari penelitian pendidikan dan kebudayaan, namun JENDELA hadirkan dengan bahasa ringan dan tetap enak untuk untuk dibaca. Sebagai pelengkap, infografis menarik kami sajikan pada rubrik ini.
Rubrik lainnya, yaitu Bangga Berbahasa Indonesia, kami suguhkan sebagai sajian terakhir JENDELA. Dalam rubrik ini kami hadirkan lanjutan dari beberapa pengertian mengenai wacana yang pada edisi sebelumnya mengulas tentang pengertian wacana yang pertama, yaitu kohesi dan koherensi. Pada edisi kali ini, pengertian wacana yang dibahas adalah deiksis. Kami berharap apa yang kami sajikan pada edisi kali ini bermanfaat dan memberi informasi bagi yang membutuhkan. Selamat membaca.