Tampilkan di aplikasi

Baharuddin Lopa, tokoh pendidikan antikorupsi di Indonesia

Majalah Jendela - Edisi 33/April 2019
6 Mei 2019

Majalah Jendela - Edisi 33/April 2019

Baharuddin Lopa menjadi teladan dalam pendidikan karakter antikorupsi. / Foto : Istimewa

Jendela
Baharuddin Lopa lahir dari pasangan bernama Lopa (ayah), dan Samarinah (ibu) pada 27 Agustus 1935 di Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Dia merupakan keturunan seorang Raja Balanipa, kerajaan besar di Mandar, dengan mengalir darah Mara’dia yaitu sebutan bangsawan Mandar, Sulawesi Barat. Dia memiliki seorang istri bernama Indrawulan dan tujuh anak.

Baharuddin Lopa memiliki rekam jejak karier yang erat dengan lingkungan penegak hukum. Dia pernah mengemban jabatan Kepala Kejaksaaan Tinggi Sulawesi Selatan di tahun 1982, pun meraih gelar doktor hukum di tahun yang sama dari Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah. Kemudian, dia pun pernah menjabat sebagai Kepala Kejaksaaan Tinggi di Sulawesi Tenggara, Aceh, dan Kalimantan Barat, hingga mengepalai Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaaan Agung di Daerah Khusus Istimewa Jakarta.

Selain sektor hukum, dia menjabat sebagai Bupati Majene Sulawesi Selatan pada usia tergolong muda yaitu 25 tahun. Kemudian, dia pernah menjabat sebagai Duta Besar Republik Indonesia untuk Arab Saudi pada rentang waktu tahun 1993 s.d. 1998, menjadi Anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) pertama dan Sekretaris Jenderal Komnas HAM pertama dan Sekretaris Jenderal Komnas HAM periode 1994 s.d. 1998, dan dilantik menjadi Menteri Kehakiman dan HAM pada bulan.

Sepak terjang Baharuddin Lopa pun mendapat pengakuan secara nasional dengan anugerah Government Watch Award (Gowa Award) atas pengabdiannya memberantas korupsi. Nilai kearifan lokal menjadi inti dari penerapan antikorupsi oleh Baharuddin Lopa, yaitu Bala Tau. Nilai ini menganut semangat dan menjunjung keberanian untuk menerapkan kejujuran supaya menghindarkan dari kumpulan kata tiada guna.
Majalah Jendela di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI