Tampilkan di aplikasi

Teungku Fakinah, pejuang kemerdekaan dan pendidikan dari Tanah Rencong

Majalah Jendela - Edisi 33/April 2019
6 Mei 2019

Majalah Jendela - Edisi 33/April 2019

Teungku Fakinah adalah seorang perempuan pejuang dan ulama Aceh. / Foto : Istimewa

Jendela
Menurut catatan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Banda Aceh (Wadji: 2008), Teungku Fakinah lahir pada tahun 1856. Orang tuanya, Teungku Datuk dan Cut Mah berasal dari Kampung Lam Beunot (Lam Taleuk), Mukim Lam Krak VII, Sagi XXII Mukim, Aceh Besar. Dalam tubuh Teungku Fakinah mengalir darah ulama dan darah penguasa/bangsawan.

Ayahnya adalah seorang pejabat pemerintahan Sultan Alaidin Iskandar Syah, sedangkan ibunya adalah pendiri Dayah Lam Pucok, tempat Teungku Cik Di Tiro pernah belajar. Teungku Fakinah tidak pernah menempuh pendidikan formal. Sejak kecil, ia menempuh pendidikan agama di pesantren milik kedua orang tuanya. Ia belajar agama dengan tekun seperti ilmu tauhid, tafsir, hadis, bahasa Arab, sedangkan ilmu keputrian ia peroleh dari ibunya.

Ketika berusia 16 tahun, tepatnya pada 1872, Teungku Fakinah menikah dengan Teungku Ahmad, seorang pemuda dari kampung Lam Beunot. Mereka membangun pesantren yang didanai oleh orang tua Teungku Fakinah. Dalam perkembangannya, pesantren yang dinamai Dayah Lamdiran menjadi tempat belajar pemuda-pemuda dari kampung lain di sekitar Aceh Besar, bahkan ada pula yang datang dari lam Cumbok (Pidie).

Selain sebagai pendiri, Teungku Fakinah bersama suaminya mengajar pula di pesantren ini. Selain mengajar agama, pelajaran keterampilan seperti menjahit dan membuat karawang untuk para santri putri juga diberikan. Ketika pesantren ini mulai maju datanglah Belanda menyerang Aceh dalam expedisi I. Teungku Ahmad yang memperkuat barisan depan pasukan untuk melawan penjajah akhirnya gugur dalam pertempuran. Sepeninggalan suaminya, Teungku Fakinah yang kala itu berusia 17 tahun kemudian bertekad menyerahkan seluruh hidupnya untuk meneruskan perjuangan.
Majalah Jendela di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI