Tampilkan di aplikasi

Toyota FJ40 1978, FJ40 andalan

Majalah JIP - Edisi 192
6 April 2018

Majalah JIP - Edisi 192

Sebagai mobil harian, performanya disempurnakan dengan girboks FJ60. / Foto : Ferlie Milawanti

JIP
Rayuan demi rayuan yang dilontarkan selama tiga bulan untuk mendapat kendaraan satu ini akhirnya membuahkan hasil. Tunggangan asal Jepang ini diperoleh dari seorang pemilik toko onderdil di kota Tabanan dalam kondisi cukup memprihatinkan tak terurus di sebuah gudang oli.

“Saya dapat dari tangan pertama, waktu itu saya merayu pemilik lewat kerabatnya. Bodi dan aksesorisnya cukup lengkap namun dalam kondisi mati”, sambut pria bernama lengkap Gede Agus Mahendra Pendit. Pada waktu itu, tahun ‘98 disepakati harga yang cukup tinggi, sekitar 40 juta buat memperoleh mobil itu.

Harga segitu mungkin sekarang dibilang ‘murah meriah melintir’. Hehe... Jaman sekarang harga Land Cruiser khususnya FJ40 seakan kian melambung sampai ke langit. Bisa lima kali lipat dari harga yang diperoleh Gde waktu itu.

Baginya, sosok FJ40 merupakan bagian kenangan indah semasa kecil. “Dari saya lahir bapak saya sudah pakai FJ40. Dulu bapak sempat juga gonta ganti FJ”, cetus Gede. Pantas saja jika pria yang akrab disapa Bli Agus Pendit ini keracunan FJ40.

Setelah dita rik dari gudang oli, kendaraan langsung dibawa ke Bengkel 88 di kawasan Tabanan. “Cuma pasang aki, cek oli dan air langsung hidup. Mesin masih dalam kondisi prima”, ujar Bli Agus Pendit lulusan Diploma Pariwisata STP Nusa Dua Bali.

Selain itu ada sedikit perbaikan dibagian pendingin mesin, knalpot serta kabel-kabel yang perlu dirapikan karena digerogoti tikus. Kondisi cat masih layak pakai meski beberapa bagian mulai memudar.

Tujuh tahun lamanya Bli Agus Pendit baru memutuskan untuk mengecat ulang. Cat kerok total dilakukan di Bengkel 88 hampir 1 tahun. Sembari pengerjaan Ia rajin mencari literatur FJ40 tahun ‘78.
Majalah JIP di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI