Tak terbayang rasanya jika pada suatu hari nanti kita mampu menggapai salah satu impian yang sudah lama terpendam. “Dulu waktu memasuki usia dewasa pernah pakai Taft GTS punya orang tua sebelum saya bisa beli sendiri, benar-benar nggak kebayang bakalan punya sekarang,” kenang Dewa. Bagi I Dewa Made Wira Udayana, Taft memiliki nilai plus dibanding jip lain, mulai dari bentuknya yang simpel, perawatan mudah, dan irit bahan bakar.
Sebagai pemilik tangan kedua, sepuluh tahun sudah Taft GT berkelir biru dongker ini mewarnai kehidupannya. Mungkin sudah suratan takdir lantaran pencariannya boleh dikatakan berlangsung mulus. “Saat itu saya lihat Taft GT dijalan, tanpa pikir panjang saya buntuti sampai kerumah pemilik. Saya bilang ke pemilik saya berminat dengan jip ini, namun dia nggak ada niatan jual. Lalu saya tinggalkan nomor telp disitu,” tutur Dewa.
Selang dua bulan Dewa mendapat panggilan dari si pemilik bahwa kendaraannya akan dijual. Saat disambangi harga yang ditawarkan sangat tinggi hingga 100 jutaan lebih, “Setelah nego dan deal, saya bayar seketika itu juga, khawatir pemilik berubah pikiran dan batal menjualnya.”
Sejak pindah tangan pria kelahiran Tabanan ini mempertahankan keaslian Taft GT baik eksterior maupun interior, “Catnya asli dan masih mulus, stripping bodi juga masih ada, semua aksesoris masih komplit. Nggak ada servis juga karna semua masih bagus. ” Yaps, Dewa memang condong beraliran orisinil, wajar jika Ia rela membuntuti pemilik sebelumnya lantaran kondisinya terbilang “ciamik”.
