Agak Terlalu Menikmati Kesendirian Itu Wajar. Kesendirianku terasa begitu menyenangkan. Aku hanya akan menginginkanmu bila kamu lebih manis daripada kesendirianku. Kalimat tadi adalah bagian dari puisi karya Warsan Shire. Cewek penulis puisi keturunan Somalia berumur 27 tahun yang tinggal di London. Karya Warsan Shire menjadi bahan omongan orang karena dipakai Beyonce dalam puisi film pendek Lemonade.
Siapa di sini yang suka sendirian? Menikmati jalanjalan tanpa ditemani siapa pun. Sambil mendengarkan musik. Kadang pakai earphone tanpa suara demi enggak digangguin orang. Atau cukup duduk di coffee shop sendirian sambil browsing di laptop. Lebih suka mengerjakan tugas sekolah sendiri daripada berkelompok. Bukan karena kita membenci orang lain. Tapi kita memang merasa lebih nyaman melakukan segala sesuatu sendiri. Karena itu berarti kita lebih bisa mengontrol berbagai hal serta enggak perlu merepotkan orang lain.
Karena kerap kali kita lebih memilih diam daripada bercengkerama terlalu banyak dengan orang lain yang tidak begitu dikenal. Tidak ada yang salah menjadi orang yang agak terlalu menikmati kesendirian. Bahkan ada juga yang lebih suka traveling sendirian daripada bersama teman-teman. Sejujurnya saya lebih sering traveling bersama temanteman daripada sendirian. Tapi pengalaman traveling yang paling berkesan yang pernah saya lakukan justru ketika bepergian sendiri. Waktu itu saya bertualang sembilan hari di Turki dan Jordania.
Sebenarnya saya pergi bersama seorang sahabat, tapi di hari kedua dia harus pulang lebih dulu karena ada problem keluarga. Jadilah saya melanjutkan petulangan sendirian karena semuanya sudah di-booking. Awalnya kaget dan bingung. Lama kelamaan saya pasrah. Terima saja apa yang akan terjadi. Bila biasanya saya cranky kalau nyasar, saat itu saya terima aja. Enggak punya internet pun enggak masalah. Nikmati yang di depan mata. Kalau di Jakarta diajak ngobrol orang tak dikenal bikin saya takut, saat liburan saya nurut saja waktu ada stranger nawarin tumpangan.
In a way, this is so not me. Tapi di akhir liburan saya berhasil survived Di kehidupan sehari-hari saya sering makan sendirian. Saya lebih suka dikelilingi teman-teman yang dekat dengan saya. Saya senang bertemu dan ngobrol dengan orang baru tapi menjadi letih bila itu memakan waktu seharian. Saya suka sharing info-info tertentu di social media, tapi acap kali juga memilih hanya sebagai observer. Saya tidak merasa sepenuhnya ekstrovert maupun introvert. Katanya sih namanya ambivert yang merupakan titik tengah antara ekstrovert dan introvert. Apa pun itu namanya, saya termasuk yang agak terlalu menikmati kesendirian.