Tampilkan di aplikasi

Menjejaki perjalanan panjang siswa

Majalah Kawanku - Edisi 26/2016
2 Januari 2017

Majalah Kawanku - Edisi 26/2016
Kawanku
Siswa di Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) punya satu kesamaan, mereka harus berjalan kaki untuk ke sekolah. Jangan heran kalau berkunjung ke SBD, sepanjang jalan kita akan berpapasan dengan barisan panjang para siswa yang berangkat sekolah atau pulang ke rumah.

Langit biru, cerah. Jalan raya beraspal hitam panjang seperti enggak kunjung usai. Di sisi kiri jalan, barisan acak remaja berseragam sekolah berjalan kaki sambil menenteng tas. Dari yang berseragam putih merah, putih biru, sampai putih abu. Pemandangan yang selalu terlihat di berbagai wilayah di SBD dari pagi hingga menjelang sore hari.

“Umumnya para siswa berjalan kaki selama tiga puluh menit sampai satu jam menuju sekolah. Lokasi rumah mereka paling dekat satu kilometer dari sini. Tapi mereka sudah ada di sekolah sebelum jam belajar mulai pada pukul 7.30 WIT,” tutur Timoteus Tura Kii, kepala sekolah SMPN 4 Loura yang berada di wilayah Ledo Ngara, Desa Totok, Kecamatan Loura, SBD, Nusa Tenggara Timur.

Sekolah satu atap (sekolah yang terintegrasi antara SD dan SMP) ini berada tepat di puncak perbukitan di Ledo Ngara. SMPN 4 Loura adalah sekolah terdekat untuk wilayah Desa Totok. Walaupun terdekat, jarak dari rumah para siswa ke sekolah minimal 1 kilometer. Dan karena di SBD enggak banyak angkutan umum seperti di kota-kota besar di Pulau Jawa, para siswa harus berjalan kaki.

Dan bagi para siswa, berjalan ke sekolah itu biasa. Tapi, tetap saja perjuangannya luar biasa.

“Semangat sekali belajar di sekolah, karena belajar itu menyenangkan. Tapi kadang terlalu lelah untuk berjalan, jadi enggak masuk sekolah. Tapi enggak pernah bolos lebih dari satu hari. Besoknya pasti masuk, karena bosan di rumah, ingin belajar di sekolah,” cerita Omi, siswa kelas 2 SMPN 4 Loura.
Majalah Kawanku di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI