Tampilkan di aplikasi

Buku Kemdikbud juga dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Strategi Implementasi Revitalisasi SMK Melalui Bilingual Learning Ecosystem

Strategi Implementasi Revitalisasi SMK Melalui Bilingual Learning Ecosystem

Kehadiran era Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community) pada penghujung tahun 2015 lalu dan fakta Bonus Demografi Indonesia hingga 2030 telah menjadi buah bibir dan menyorot banyak perhatian dari berbagi pihak. Masyarakat internasional memandang Indonesia sebagai negara dengan jumlah populasi yang sangat besar dan sumberdaya alam yang melimpah. Atau dengan kacamata lain, Indonesia dilihat sebagai prospek pasar yang potensial dan supply bahan baku industri yang melimpah.

Berkaca dari pengalaman pahit bangsa Indonesia beratus-ratus tahun lalu, dimana negara-negara maju saat itu datang ke negeri kita dan menguras sumberdaya yang ada. Praktek kolonialisme atau penjajahan hingga saat ini masih ada dalam bentuk yang berbeda. Jika dulu kita dijajah secara langsung dengan ancaman kekuatan militer, pada zaman ini penjajahan dilakukan oleh negara maju melalui senjata ekonomi dan politik.

Besarnya populasi bangsa Indonesia dan melimpahnya sumberdaya alam di negara kita bergantung kepada kualitas sumberdaya manusia yang ad adi Indonesia. Apakah kita akan kembali menjadi objek kolonialisme? Sejarah dunia membuktikan, dari manusia pertama di muka bumi ini disebutkan bahwa yang terkuat akan menyingkirkan yang lemah. Siapakah manusia yang kuat pada zaman ini? Mereka adalah manusia-manusia yang mampu menguasai keahlian sesuai dengan tuntutan zaman!

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Tim Kemendikbud
Editor: Chrismi Widjajanti, S.E, M.B.A / Kasi Program, Subdit Program dan Evaluasi Direktorat Pembinaan SMK / Kasi Program, Subdit Program dan Evaluasi Direktorat Pembinaan SMK

Penerbit: Kemdikbud
ISBN: 9786025517198
Terbit: Juli 2017 , 152 Halaman










Ikhtisar

Kehadiran era Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community) pada penghujung tahun 2015 lalu dan fakta Bonus Demografi Indonesia hingga 2030 telah menjadi buah bibir dan menyorot banyak perhatian dari berbagi pihak. Masyarakat internasional memandang Indonesia sebagai negara dengan jumlah populasi yang sangat besar dan sumberdaya alam yang melimpah. Atau dengan kacamata lain, Indonesia dilihat sebagai prospek pasar yang potensial dan supply bahan baku industri yang melimpah.

Berkaca dari pengalaman pahit bangsa Indonesia beratus-ratus tahun lalu, dimana negara-negara maju saat itu datang ke negeri kita dan menguras sumberdaya yang ada. Praktek kolonialisme atau penjajahan hingga saat ini masih ada dalam bentuk yang berbeda. Jika dulu kita dijajah secara langsung dengan ancaman kekuatan militer, pada zaman ini penjajahan dilakukan oleh negara maju melalui senjata ekonomi dan politik.

Besarnya populasi bangsa Indonesia dan melimpahnya sumberdaya alam di negara kita bergantung kepada kualitas sumberdaya manusia yang ad adi Indonesia. Apakah kita akan kembali menjadi objek kolonialisme? Sejarah dunia membuktikan, dari manusia pertama di muka bumi ini disebutkan bahwa yang terkuat akan menyingkirkan yang lemah. Siapakah manusia yang kuat pada zaman ini? Mereka adalah manusia-manusia yang mampu menguasai keahlian sesuai dengan tuntutan zaman!

Pendahuluan / Prolog

Kata pengantar
SMK pada abad 21 dihadapkan dengan berbagai tantangan yang sangat kompleks. Mulai dari hal teknis hingga aspek sosial dan politik. Secara sederhana tujuan dibentuk SMK adalah untuk menciptakan generasi muda pada awal angkatan kerja yang mampu langsung terjun dan diserap oleh dunia kerja.

Bonus demografi Indonesia yang sudah beberapa tahun ini berjalan memperlihatkan jumlah warga Indonesia usia muda seperti kelompok usia siswa SMK menempati 3 terbesar dalam sebaran penduduk Indonesia (BPS tahun 2016). Keuntungan sebaran kelompok penduduk ini seharusnya mampu dimanfaatkan oleh bangsa Indonesia demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara luas.

Dengan mengaitkan kondisi demografi penduduk dan keberadaan bangsa Indonesia pada abad 21 yang memiliki tuntutan berbeda dengan zaman sebelumnya, maka angkatan kerja Indonesia, termasuk angkatan muda dari SMK harus dilengkapi dengan kemampuan yang sesuai dengan tututan zaman. Kemampuan berkomunikasi merupakan salah satu tuntutan kemampuan yang secara konsisten tetap eksis dari zaman ke zaman.

Sehingga sangatlah wajar jika dalam proses peningkatan daya saing lulusan SMK, kemampuan berkomunikasi secara internasional (bahasa Inggris) menjadi salah satu prioritas utama untuk dikembangkan. Konsep Bilingual Learning Ecosystem merupakan konsep pendidikan bahasa Inggris yang bisa menjadi salah satu solusi terhadap peningkatan kualitas pendidikan bahasa Inggris di SMK.

Daftar Isi

Sampul
Kata pengantar : Penulis
Kata Pengantar :  Direktur pembinaan SMK
Daftar isi
Pendahuluan
Bab I : Why english matter? Kenapa bahasa inggris itu penting?
     1.1. Bahasa inggris sebagai bahasa internasional
     1.2. Sejarah bahasa inggris menjadi bahasa internasional
     1.3. Bahasa Inggris di dunia kerja
     1.4. Bahasa inggris sebagai bahasa dunia digital
     1.5. Bahasa inggris sebagai bahasa resmi asean
     1.6. Bahasa inggris sebagai daya saing bagi bonus demografi indonesia
     1.7. Revitalisasi SMK dalam rangka peningkatan kualitas dan daya saing SDM Indonesia
     1.8. Bahasa inggris sebagai daya sing lulusan SMK memperoleh pekerjaan lebih baik
Bab II : Kondisi pendidikan bahasa inggris di SMK
     2.1. Tanggapan praktisi SMK
     2.2. Kemampuan bahasa Inggris siswa SMK secara umum masih belum memenuhi kebutuhan pasar kerja
Bab III : Rekomendasi peningkatan kualitas pembelajaran bahasa inggris di SMK
     3.1. Apa objektif utama peningkatan kualitas pembelajaran bahasa Inggris di Smk?
     3.2. Rekomendasi terhadap kurikulum pembelajaran bahasa Inggris di SMK
     3.3. Rekomendasi peningkatan kualitas guru bahasa Inggris
     3.4. Rekomendasi penerapan standar kemampuan bahasa inggris yang diterima secara intenasional
     3.5. Rekomendasi pemanfaatan teknologi digital dan interaktif dalam pembelajaran bahasa Inggris
     3.6. Rekomendasi Pengenalan Karakter generasi milenial bahasa Inggris untuk meningkatkan motivasi belajar siswa SMK
     3.7. Rekomendasi tindak lanjut peningkatan kualitas pembelajaran bahasa Inggris di SMK
Bab IV : Pengembangan ekosistem pembelajaran Bilingual di smk
     4.1. Konsep pendidikan Bilingual
     4.2. Manfaat pendidikan bilingual bagi siswa
     4.3. Definisi Bilingual Learning Ecosystem (BLE)
     4.4. Konsep Bilingual Learning Ecosystem (BLE)
     4.5. Menumbuhkan rasa kebersamaan dalam BLE di SMK
     4.6. Tujuan pengembangan BLE di SMK
     4.7. Membangun BLE di SMK
     4.9. Memiliki Roadmap (Rencana Jangka Panjang) penerapan BLE di SMK
     4.10. Menjaga kelestarian Bahasa Indonesia dalam BLE di SMK
     4.11. Melibatkan segenap unsur SMK (Stakeholder SMK)
     4.12. Identifikasi promotor Bilingual di SMK
     4.13. Dukungan dari para pengammbil kebijakan di SMK
     4.14. Faktor-faktor pendukung pengembangan BLE
     4.15. Stakeholder BLE di SMK
Bab V : Contoh penerapan pendidikan bilingual di SMK
     5.1. SMK Negeri 27 Jakarta
     5.2. SMK Negeri 4 Bandung
Bab VI : Pengembangan profesionalisme guru bahasa Inggris di SMK
Bab VII : Kepemimpinan dalam bilingual learning ecosystem di SMK
     7.1. Kepemimpinan dalam bilingual learning ecosystem
     7.2. Langkah-langkah yang dapat di tempuh pemimpin SMK
     7.3. Pembentukan tim pemimpin dalam BLE di SMK