Membudayakan Etika Bisnis
Di tengah kepanikan dan keprihatinan akibat merebaknya pandemi Covid-19 yang seperti tak berujung ini, pada bulan April 2021 kita dikejutkan oleh kejadian penggunaan alat rapid test daur ulang. Adalah pegawai PT Kimia Farma Diagnostika yang kedapatan melakukan perbuatan tidak terpuji tersebut di Bandara Kualanamu. Bahwa perbuatan tersebut melanggar hukum, itu sudah pasti.
Namun pertanyaan yang mengusik kita adalah mengapa mereka sampai melakukan perbuatan tersebut? Bukankah pemerintah dan seluruh masyarakat sedang berjuang untuk mencegah penyebaran Covid-19? Mengapa mereka tega membahayakan masyarakat yang sedang ketakutan? Mengingat peristiwa tersebut menyangkut badan usaha yang menjalankan bisnis, jawaban atas pertanyaan mengarah pada etika bisnis. Apakah pelaku bisnis dibenarkan mengejar keuntungan dengan mengorbankan pihak lain, dalam hal ini pelanggan?
Namun, sekarang timbul pertanyaan lagi, apakah tindakan semacam itu sudah diatur dalam internal perusahaan? Siapa yang mengambil keputusan untuk mengambil tindakan yang sangat membahayakan tersebut? Apakah pimpinan mengetahui tindakan tersebut? Apakah justru pimpinan yang memutuskannya? Untuk menjawab serangkaian pertanyaan tersebut, majalah Manajemen terbit dengan mengambil tema “Membudayakan Etika Bisnis dalam Organisasi”.
Pada Fokus Utama, kami menyajikan hasil riset oleh PEBOSS (Pusat Etika dan Budaya Organisasi Soedarpo Sastrosatomo) – PPM Manajemen yang mengungkapkan bahwa organisasi yang menjalankan etika bisnis akan meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Temuan ini sama dengan hasil riset oleh Isaac H. Smith, Maryam Kouchaki, dan Justin Wareham yang dalam rubrik Riset kami sajikan dalam bentuk artikel berjudul “Perintah Tidak Etis Menghancurkan Motivasi dan Kinerja Karyawan”.
Dalam Fokus Utama, kami juga memberi resep untuk mengatasi mandegnya whistle blower system (WBS), dalam artikel berjudul “Bagaimana Mendorong Karyawan Berani Buka Suara?” Selain Fokus Utama, kami menyajikan rubrik tetap, yang semuanya terkait dengan etika bisnis. Kami menghadirkan tulisan bagaimana kepemimpinan bermoral. Ada juga, kolom yang membantu Anda untuk melihat dan mengatasi pelanggaran etika bisnis dengan mengidentifikasi hot spot.
Dalam berbagai penelitian, terbukti sudah bahwa penerapan bisnis yang etis akan membawa pada kelanggengan perusahaan. Jadi, mengapa Anda tidak segera menerapkannya di organisasi sendiri? Semua tulisan yang kami sajikan akan membantu Anda.
Salam sehat, dan sukses selalu.